Hilangnya pengapian pada Suzuki Shogun 110 merupakan masalah umum yang seringkali membuat pemilik motor frustrasi. Mesin yang tiba-tiba mati atau sulit dihidupkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari komponen yang aus hingga masalah pada sistem kelistrikan. Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab hilangnya pengapian pada Shogun 110, lengkap dengan cara mendiagnosis dan solusi yang dapat diterapkan.
1. Memahami Sistem Pengapian Shogun 110
Sebelum membahas penyebab dan solusi, penting untuk memahami dasar-dasar sistem pengapian pada Shogun 110. Sistem pengapian bertanggung jawab untuk menghasilkan percikan api di busi yang membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar, sehingga mesin dapat bekerja. Sistem pengapian Shogun 110 adalah sistem CDI (Capacitor Discharge Ignition). Komponen utamanya meliputi:
- Spul: Menghasilkan tegangan AC dari putaran mesin. Terdapat dua spul utama, yaitu spul pengapian yang menghasilkan tegangan tinggi untuk CDI dan spul pengisian yang mengisi aki.
- Pulser/Pick-up Coil: Mendeteksi posisi piston dan mengirimkan sinyal ke CDI untuk melepaskan muatan.
- CDI (Capacitor Discharge Ignition): Menerima tegangan dari spul, menyimpan energi dalam kapasitor, dan melepaskannya ke koil pengapian berdasarkan sinyal dari pulser.
- Koil Pengapian: Meningkatkan tegangan rendah dari CDI menjadi tegangan tinggi (ribuan volt) yang diperlukan untuk menghasilkan percikan api di busi.
- Busi: Menghasilkan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar.
- Kabel Busi: Menghantarkan tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi.
- Kunci Kontak: Menghubungkan dan memutuskan arus listrik ke sistem pengapian.
- Saklar Standar Samping (Side Stand Switch): Memutuskan arus listrik ke CDI saat standar samping diturunkan.
- Kabel-kabel dan Konektor: Menghubungkan semua komponen dalam sistem pengapian.
Dengan memahami fungsi masing-masing komponen, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi sumber masalah ketika terjadi hilangnya pengapian.
2. Gejala Hilangnya Pengapian pada Shogun 110
Hilangnya pengapian pada Shogun 110 dapat menunjukkan berbagai gejala, antara lain:
- Mesin Mati Tiba-tiba: Ini adalah gejala paling umum. Mesin tiba-tiba mati saat berjalan, terutama saat mesin panas.
- Mesin Sulit Dihidupkan: Mesin sulit dihidupkan, meskipun sudah distarter berkali-kali.
- Mesin Brebet: Mesin terasa tersendat-sendat atau brebet saat berjalan, terutama pada putaran tinggi.
- Tidak Ada Percikan Api di Busi: Saat busi dilepas dan dicoba dinyalakan dengan menempelkan ulirnya ke massa mesin sambil diengkol, tidak terlihat percikan api. Ini adalah indikasi pasti adanya masalah pada sistem pengapian.
- Lampu Indikator Redup atau Mati: Jika aki tekor akibat terus distarter saat mencoba menghidupkan mesin, lampu indikator akan meredup atau bahkan mati.
- Aroma Bensin Menyengat: Karena bensin tidak terbakar akibat tidak adanya percikan api, aroma bensin akan terasa lebih menyengat dari knalpot.
Mengamati dan mencatat gejala-gejala ini akan membantu dalam proses diagnosis.
3. Langkah-Langkah Diagnosa Hilangnya Pengapian
Setelah mengetahui gejala-gejala yang muncul, langkah selanjutnya adalah melakukan diagnosa untuk mengidentifikasi sumber masalah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
-
Pemeriksaan Busi:
- Lepaskan busi dan periksa kondisinya. Busi yang basah, kotor, atau gosong dapat mengindikasikan masalah pada sistem pengapian atau campuran bahan bakar.
- Bersihkan busi jika kotor atau ganti dengan yang baru jika sudah aus.
- Pastikan celah busi (spark gap) sesuai dengan standar pabrikan. Biasanya tertera dalam buku manual Shogun 110.
- Coba pasang busi ke kabel busi dan tempelkan ulir busi ke massa mesin (bagian logam rangka motor). Engkol motor dan perhatikan apakah ada percikan api. Jika tidak ada percikan api, lanjutkan ke langkah berikutnya.
-
Pemeriksaan Kabel dan Konektor:
- Periksa semua kabel dan konektor yang terkait dengan sistem pengapian. Pastikan tidak ada kabel yang putus, terkelupas, atau longgar.
- Bersihkan konektor-konektor yang kotor atau berkarat. Gunakan contact cleaner jika perlu.
- Pastikan semua konektor terpasang dengan benar dan rapat.
-
Pemeriksaan Koil Pengapian:
- Periksa tahanan koil pengapian menggunakan multimeter. Bandingkan hasilnya dengan standar pabrikan. Jika tahanan tidak sesuai, koil pengapian mungkin rusak dan perlu diganti.
- Periksa visual koil pengapian, pastikan tidak ada retakan atau kerusakan fisik lainnya.
-
Pemeriksaan CDI (Capacitor Discharge Ignition):
- CDI merupakan komponen yang kompleks dan sulit diperiksa secara manual. Cara terbaik untuk memeriksa CDI adalah dengan menggantinya dengan CDI yang berfungsi normal (pinjam dari motor lain yang sejenis) dan melihat apakah masalahnya teratasi.
- Periksa kabel yang menuju ke CDI. Pastikan tidak ada yang putus atau longgar.
-
Pemeriksaan Pulser/Pick-up Coil:
- Periksa tahanan pulser menggunakan multimeter. Bandingkan hasilnya dengan standar pabrikan. Jika tahanan tidak sesuai, pulser mungkin rusak dan perlu diganti.
- Periksa celah antara pulser dan magnet pada flywheel. Pastikan celah tersebut sesuai dengan standar pabrikan. Biasanya celah yang ideal adalah sekitar 0,5 – 1 mm.
-
Pemeriksaan Spul:
- Periksa tegangan yang dihasilkan oleh spul pengapian menggunakan multimeter saat mesin diengkol. Tegangan harus sesuai dengan standar pabrikan. Jika tegangan rendah atau tidak ada, spul mungkin rusak dan perlu diganti.
- Periksa tahanan spul menggunakan multimeter. Bandingkan hasilnya dengan standar pabrikan.
- Periksa kabel yang keluar dari spul. Pastikan tidak ada yang putus atau terkelupas.
-
Pemeriksaan Kunci Kontak dan Saklar Standar Samping:
- Periksa kunci kontak. Pastikan kunci kontak berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah dengan koneksi di dalamnya.
- Periksa saklar standar samping. Saklar ini berfungsi untuk mematikan mesin saat standar samping diturunkan. Pastikan saklar berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah dengan kabel atau koneksi di dalamnya. Kadang saklar ini kotor atau berkarat, sehingga memberikan sinyal palsu.
4. Penyebab Umum Hilangnya Pengapian dan Solusinya
Setelah melakukan diagnosa, berikut adalah beberapa penyebab umum hilangnya pengapian pada Shogun 110 dan solusinya:
-
Busi Mati atau Kotor: Busi yang sudah aus atau kotor tidak dapat menghasilkan percikan api yang optimal. Solusinya adalah membersihkan busi atau menggantinya dengan yang baru. Pastikan memilih busi yang sesuai dengan spesifikasi Shogun 110.
-
Koil Pengapian Rusak: Koil pengapian yang rusak tidak dapat meningkatkan tegangan rendah dari CDI menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk menghasilkan percikan api. Solusinya adalah mengganti koil pengapian dengan yang baru.
-
CDI Rusak: CDI yang rusak tidak dapat menyimpan dan melepaskan energi ke koil pengapian. Solusinya adalah mengganti CDI dengan yang baru. Pastikan membeli CDI yang berkualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi Shogun 110.
-
Pulser Rusak: Pulser yang rusak tidak dapat mengirimkan sinyal yang tepat ke CDI untuk melepaskan muatan. Solusinya adalah mengganti pulser dengan yang baru.
-
Spul Rusak: Spul yang rusak tidak dapat menghasilkan tegangan yang cukup untuk mengisi CDI. Solusinya adalah mengganti spul dengan yang baru.
-
Kabel Putus atau Konektor Longgar: Kabel yang putus atau konektor yang longgar dapat menghambat aliran listrik ke sistem pengapian. Solusinya adalah memeriksa semua kabel dan konektor, memperbaiki atau mengganti kabel yang putus, dan memastikan semua konektor terpasang dengan rapat.
-
Kunci Kontak Rusak: Kunci kontak yang rusak dapat memutuskan aliran listrik ke sistem pengapian. Solusinya adalah memperbaiki atau mengganti kunci kontak dengan yang baru.
-
Saklar Standar Samping Bermasalah: Saklar standar samping yang bermasalah dapat mematikan mesin secara tiba-tiba. Solusinya adalah memeriksa dan membersihkan saklar standar samping, atau menggantinya dengan yang baru jika perlu.
-
Massa (Grounding) Kurang Baik: Sistem pengapian memerlukan massa yang baik untuk berfungsi dengan optimal. Pastikan semua kabel massa terpasang dengan benar dan bersih dari karat atau kotoran. Periksa kabel massa dari aki ke rangka motor, dan kabel massa dari mesin ke rangka motor.
5. Tips Tambahan untuk Mencegah Hilangnya Pengapian
Selain melakukan perbaikan ketika terjadi masalah, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah hilangnya pengapian pada Shogun 110:
- Rutin Melakukan Perawatan: Lakukan perawatan rutin pada motor, termasuk pemeriksaan busi, kabel, dan konektor.
- Gunakan Suku Cadang Berkualitas: Gunakan suku cadang yang berkualitas baik saat melakukan penggantian komponen sistem pengapian.
- Hindari Modifikasi Ekstrem: Hindari modifikasi ekstrem pada sistem pengapian yang dapat membebani komponen dan menyebabkan kerusakan.
- Perhatikan Kondisi Aki: Pastikan aki dalam kondisi baik dan terisi penuh. Aki yang tekor dapat mempengaruhi kinerja sistem pengapian.
- Lindungi Kabel dari Kerusakan: Lindungi kabel-kabel dari kerusakan akibat panas, gesekan, atau gigitan hewan.
6. Mengatasi Masalah Hilang Pengapian pada Saat Darurat
Terkadang, masalah hilang pengapian terjadi di saat yang tidak tepat, misalnya saat sedang berada jauh dari bengkel. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah ini sementara:
- Periksa Kabel Busi: Pastikan kabel busi terpasang dengan benar ke busi dan koil pengapian. Coba kencangkan konektornya.
- Goyangkan Kabel-kabel: Goyangkan atau gerak-gerakkan kabel-kabel yang terkait dengan sistem pengapian, terutama di bagian konektor, untuk memastikan tidak ada yang longgar.
- Periksa Saklar Standar Samping: Jika mesin mati setelah menurunkan standar samping, coba naikkan dan turunkan standar samping beberapa kali untuk memastikan saklar berfungsi dengan baik.
- Istirahatkan Mesin: Jika mesin mati setelah berjalan jauh dan terasa panas, coba istirahatkan mesin selama beberapa menit agar komponen mendingin.
- Dorong Motor: Jika semua cara di atas tidak berhasil, satu-satunya solusi adalah mendorong motor ke bengkel terdekat.
Dengan memahami sistem pengapian, melakukan diagnosa yang tepat, dan menerapkan solusi yang sesuai, masalah hilangnya pengapian pada Shogun 110 dapat diatasi dengan efektif. Selalu prioritaskan keselamatan dan lakukan perbaikan dengan hati-hati. Jika ragu, sebaiknya serahkan perbaikan kepada mekanik yang berpengalaman.