Honda Vario 125 dan 150 tahun 2015 adalah pilihan populer di pasar motor bekas Indonesia. Dikenal dengan desain yang stylish, performa yang mumpuni, dan konsumsi bahan bakar yang relatif irit, Vario 2015 sering menjadi incaran para pencari motor matic untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, membeli motor bekas membutuhkan kehati-hatian agar terhindar dari masalah di kemudian hari. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap dalam membeli Honda Vario 125/150 bekas tahun 2015, mulai dari mengenali spesifikasi, memeriksa kondisi fisik dan mesin, hingga tips negosiasi harga.
Spesifikasi Teknis Vario 125/150 Tahun 2015
Sebelum terjun lebih dalam ke tips pembelian, penting untuk memahami spesifikasi teknis Vario 125 dan 150 tahun 2015. Perbedaan utama terletak pada kapasitas mesin, yang memengaruhi performa dan pengalaman berkendara.
Honda Vario 125 (2015):
- Mesin: 124,8 cc, 4-langkah, SOHC, eSP (Enhanced Smart Power)
- Tenaga Maksimal: Sekitar 11,1 PS (8,2 kW) @ 8.500 rpm
- Torsi Maksimal: Sekitar 10,8 Nm @ 5.500 rpm
- Sistem Bahan Bakar: Injeksi PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
- Transmisi: Otomatis, V-Matic
- Kapasitas Tangki Bahan Bakar: Sekitar 5,5 liter
- Fitur: Idling Stop System (ISS) pada beberapa varian, Combi Brake System (CBS) pada beberapa varian, lampu depan LED (pada varian tertentu).
Honda Vario 150 (2015):
- Mesin: 149,3 cc, 4-langkah, SOHC, eSP (Enhanced Smart Power)
- Tenaga Maksimal: Sekitar 12,4 PS (9,1 kW) @ 8.500 rpm
- Torsi Maksimal: Sekitar 12,8 Nm @ 5.000 rpm
- Sistem Bahan Bakar: Injeksi PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
- Transmisi: Otomatis, V-Matic
- Kapasitas Tangki Bahan Bakar: Sekitar 5,5 liter
- Fitur: Idling Stop System (ISS), Combi Brake System (CBS), lampu depan LED.
Perhatikan bahwa spesifikasi di atas mungkin sedikit berbeda tergantung pada varian dan tahun produksi yang lebih spesifik (misalnya, ada perbedaan antara Vario 125 keluaran awal 2015 dan akhir 2015). Pastikan untuk memeriksa secara langsung nomor rangka dan mesin untuk memastikan model dan tahun produksinya.
Memeriksa Kondisi Fisik: Bagian Luar dan Rangka
Pemeriksaan fisik adalah langkah krusial untuk menilai seberapa baik motor dirawat oleh pemilik sebelumnya. Abaikan daya tarik visual sesaat dan fokuslah pada detail-detail berikut:
-
Body: Periksa seluruh permukaan body motor. Cari goresan, retakan, atau bekas perbaikan yang mencolok. Goresan kecil mungkin wajar untuk motor bekas, tetapi retakan atau bekas perbaikan yang kurang rapi bisa mengindikasikan adanya kecelakaan atau benturan serius. Perhatikan keselarasan antar panel body. Celah yang terlalu besar atau tidak rata bisa menunjukkan bahwa body pernah dibongkar dan dipasang kembali dengan tidak sempurna.
-
Rangka: Bagian rangka adalah fondasi motor. Periksa rangka secara visual untuk memastikan tidak ada bengkok, karat, atau bekas las ulang. Rangka yang rusak dapat membahayakan keselamatan berkendara. Anda bisa meminta bantuan mekanik untuk memeriksa kelurusan rangka menggunakan alat khusus jika diperlukan.
-
Ban: Periksa kondisi ban. Perhatikan kedalaman alur ban (tread). Ban yang gundul atau aus tidak hanya berbahaya tetapi juga menunjukkan bahwa motor sering digunakan. Periksa juga dinding ban untuk mencari retakan atau benjolan. Periksa tekanan angin ban. Ban yang kempes bisa mengindikasikan adanya kebocoran atau masalah pada pentil.
-
Lampu-lampu: Pastikan semua lampu (depan, belakang, sein) berfungsi dengan baik. Lampu yang redup atau mati bisa disebabkan oleh bohlam yang rusak atau masalah pada sistem kelistrikan.
-
Suspensi: Periksa suspensi depan dan belakang dengan menekan bagian depan dan belakang motor secara bergantian. Perhatikan apakah suspensi kembali ke posisi semula dengan lembut dan tanpa suara aneh. Suspensi yang bocor atau rusak akan terasa keras dan tidak nyaman saat berkendara.
-
Jok: Periksa kondisi jok. Cari robekan, jahitan yang lepas, atau busa yang kempes. Jok yang rusak akan mengurangi kenyamanan berkendara.
-
Spion: Pastikan spion masih terpasang dengan kuat dan memberikan pandangan yang jelas ke belakang.
Mengecek Kondisi Mesin: Suara, Asap, dan Performa
Kondisi mesin adalah jantung dari motor. Pemeriksaan mesin membutuhkan perhatian ekstra dan sebaiknya dilakukan dalam kondisi mesin dingin (sebelum dihidupkan).
-
Suara Mesin: Hidupkan mesin dan dengarkan suaranya dengan seksama. Suara mesin yang sehat harus halus dan tidak ada suara aneh seperti ketukan, gemeretak, atau desisan. Suara yang tidak normal bisa mengindikasikan adanya masalah pada komponen mesin seperti klep, piston, atau rantai keteng.
-
Asap Knalpot: Perhatikan warna asap yang keluar dari knalpot. Asap putih tebal bisa mengindikasikan adanya oli yang terbakar di ruang bakar, yang berarti ada masalah pada ring piston atau sil klep. Asap hitam bisa mengindikasikan pembakaran yang tidak sempurna, yang mungkin disebabkan oleh masalah pada injektor atau filter udara. Asap biru adalah pertanda paling buruk, menunjukkan kebocoran oli yang parah.
-
Oli Mesin: Periksa level oli mesin melalui dipstick. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum. Perhatikan juga warna dan kekentalan oli. Oli yang kotor, encer, atau berbau gosong menandakan bahwa oli sudah lama tidak diganti atau ada masalah pada mesin.
-
Performa Mesin: Lakukan test ride untuk merasakan performa mesin. Perhatikan apakah motor mudah dihidupkan, responsif terhadap tarikan gas, dan mampu mencapai kecepatan yang diharapkan. Perhatikan juga apakah ada getaran yang berlebihan atau suara aneh saat motor berjalan.
-
Cek Kompresi: Jika memungkinkan, mintalah bantuan mekanik untuk mengukur kompresi mesin. Kompresi yang rendah menunjukkan bahwa mesin sudah aus dan membutuhkan perbaikan.
Pemeriksaan Sistem Kelistrikan dan Fitur Tambahan
Sistem kelistrikan memegang peranan penting dalam pengoperasian motor. Pastikan semua komponen kelistrikan berfungsi dengan baik.
-
Aki: Periksa kondisi aki. Pastikan aki masih dapat menyimpan daya dengan baik. Anda bisa mencoba menghidupkan motor beberapa kali untuk melihat apakah aki masih kuat. Periksa juga terminal aki untuk memastikan tidak ada korosi.
-
Starter: Pastikan starter elektrik berfungsi dengan baik. Motor harus dapat dihidupkan dengan mudah hanya dengan menekan tombol starter.
-
Klakson: Pastikan klakson berfungsi dengan baik.
-
Panel Instrumen: Periksa semua indikator pada panel instrumen (speedometer, odometer, indikator bensin, dll.). Pastikan semua indikator berfungsi dengan akurat.
-
Idling Stop System (ISS): Jika motor dilengkapi dengan fitur ISS, pastikan fitur ini berfungsi dengan baik. ISS yang berfungsi dengan baik akan mematikan mesin secara otomatis saat motor berhenti dalam beberapa detik dan menghidupkannya kembali secara otomatis saat gas ditarik.
-
Combi Brake System (CBS): Jika motor dilengkapi dengan fitur CBS, pastikan sistem pengereman berfungsi dengan baik. CBS akan mendistribusikan daya pengereman secara proporsional antara roda depan dan belakang, sehingga mengurangi risiko ban selip saat mengerem mendadak.
Memeriksa Dokumen Kendaraan: STNK dan BPKB
Dokumen kendaraan adalah bukti kepemilikan yang sah. Pastikan dokumen kendaraan lengkap dan sesuai dengan data motor.
-
STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan): Pastikan STNK asli dan masih berlaku. Periksa kesesuaian nomor polisi, nomor rangka, dan nomor mesin pada STNK dengan fisik motor.
-
BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor): Pastikan BPKB asli dan tidak dalam status blokir atau jaminan. Periksa kesesuaian data pada BPKB dengan STNK dan fisik motor. Periksa riwayat kepemilikan pada BPKB untuk mengetahui berapa banyak pemilik sebelumnya.
-
Faktur Pembelian: Jika memungkinkan, mintalah faktur pembelian dari pemilik sebelumnya. Faktur pembelian dapat membantu memastikan keabsahan motor.
-
Cek Fisik di Samsat: Untuk memastikan keabsahan dokumen dan nomor rangka/mesin, sangat disarankan untuk melakukan cek fisik kendaraan di kantor Samsat terdekat. Proses ini akan memverifikasi apakah motor tersebut benar-benar sesuai dengan data yang tertera dan tidak terlibat dalam kasus kriminal.
Tips Negosiasi Harga dan Pertimbangan Tambahan
Harga Vario 125/150 bekas tahun 2015 bervariasi tergantung pada kondisi motor, lokasi, dan penjual. Lakukan riset harga terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran harga pasar yang wajar.
-
Riset Harga: Gunakan platform jual beli online dan dealer motor bekas untuk membandingkan harga Vario 125/150 tahun 2015. Perhatikan faktor-faktor yang memengaruhi harga seperti kondisi motor, jarak tempuh, dan kelengkapan dokumen.
-
Tawar Menawar: Jangan ragu untuk menawar harga yang ditawarkan. Gunakan temuan Anda tentang kondisi motor dan harga pasar untuk mengajukan penawaran yang rasional.
-
Biaya Tambahan: Pertimbangkan biaya tambahan seperti biaya balik nama BPKB dan STNK. Biaya balik nama bervariasi tergantung pada daerah.
-
Reputasi Penjual: Jika membeli dari perorangan, usahakan untuk bertemu di tempat yang aman dan ramai. Jika membeli dari dealer motor bekas, pilihlah dealer yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
-
Garansi: Jika memungkinkan, mintalah garansi dari penjual, terutama jika Anda membeli dari dealer motor bekas. Garansi dapat memberikan perlindungan jika terjadi masalah pada motor setelah pembelian.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda diharapkan dapat membeli Honda Vario 125/150 bekas tahun 2015 dengan lebih percaya diri dan terhindar dari penyesalan di kemudian hari. Ingatlah bahwa kesabaran dan ketelitian adalah kunci utama dalam membeli motor bekas yang berkualitas.