Kawasaki Athlete, sebuah nama yang mungkin tidak sepopuler Honda Supra X 125 atau Yamaha Jupiter MX. Namun, bebek sport satu ini menyimpan daya tarik tersendiri bagi para penggemar kecepatan dan desain agresif. Hadir sebagai jawaban Kawasaki atas kebutuhan sepeda motor bebek yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mampu memberikan sensasi berkendara yang sporty, Athlete hadir dengan mesin tegak, desain futuristik, dan fitur-fitur yang cukup mumpuni di masanya. Artikel ini akan mengupas tuntas Kawasaki Athlete, mulai dari sejarah, spesifikasi teknis, kelebihan dan kekurangan, hingga perkembangannya dari generasi ke generasi.
Sejarah Singkat Kawasaki Athlete
Kawasaki Athlete pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2008. Kehadirannya cukup mengejutkan pasar otomotif karena membawa desain yang berbeda dari bebek-bebek yang ada saat itu. Tampilan Athlete lebih agresif dengan garis-garis tajam, lampu depan model vertikal, dan shroud yang menutupi sebagian mesin. Hal ini memberikan kesan motor sport tulen, meskipun sebenarnya Athlete tetaplah sebuah motor bebek.
Kawasaki menargetkan Athlete untuk kalangan anak muda yang menginginkan motor bebek yang tidak membosankan. Selain desain yang menarik, Athlete juga dibekali dengan mesin yang cukup bertenaga untuk kelasnya. Mesin 125cc, 4-tak, SOHC yang digendongnya mampu menghasilkan tenaga yang cukup responsif, sehingga cocok untuk digunakan di perkotaan maupun perjalanan jarak menengah.
Sayangnya, Kawasaki Athlete tidak mampu bertahan lama di pasar. Penjualannya terus menurun dari tahun ke tahun, hingga akhirnya dihentikan produksinya pada tahun 2013. Meskipun tidak sesukses rival-rivalnya, Kawasaki Athlete tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya. Desainnya yang unik dan performanya yang lumayan menjadikannya sebagai salah satu bebek sport yang cukup dikenang.
Spesifikasi Teknis Kawasaki Athlete
Berikut adalah spesifikasi teknis Kawasaki Athlete secara umum:
- Mesin: 125cc, 4-tak, SOHC, pendingin udara
- Diameter x Langkah: 56.0 x 50.6 mm
- Rasio Kompresi: 9.8:1
- Sistem Bahan Bakar: Karburator Keihin PB18
- Sistem Pengapian: DC-CDI
- Transmisi: 4-percepatan
- Tenaga Maksimal: 9.9 PS (7.3 kW) @ 8,000 rpm
- Torsi Maksimal: 9.8 Nm @ 6,500 rpm
- Suspensi Depan: Teleskopik
- Suspensi Belakang: Suspensi Ganda
- Rem Depan: Cakram hidrolik, kaliper 2 piston
- Rem Belakang: Tromol
- Ban Depan: 70/90-17
- Ban Belakang: 80/90-17
- Kapasitas Tangki Bahan Bakar: 5.2 liter
- Berat Kosong: 104 kg
Spesifikasi ini bisa sedikit berbeda tergantung tahun pembuatan dan varian Athlete. Misalnya, beberapa varian Athlete dilengkapi dengan kopling manual, sementara yang lain menggunakan kopling otomatis. Selain itu, terdapat juga perbedaan pada desain stripping dan pilihan warna.
Kelebihan dan Kekurangan Kawasaki Athlete
Sebagai sebuah sepeda motor, Kawasaki Athlete tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan:
- Desain yang unik dan sporty: Tampilan Athlete sangat berbeda dengan bebek-bebek lainnya. Desainnya yang agresif dan futuristik membuatnya terlihat lebih menarik dan menonjol.
- Performa mesin yang lumayan: Mesin 125cc yang digendong Athlete cukup bertenaga untuk kelasnya. Akselerasinya responsif dan mampu melaju dengan cukup baik di jalan raya.
- Handling yang cukup baik: Rangka yang rigid dan suspensi yang lumayan membuat Athlete cukup stabil dan mudah dikendalikan, baik di jalan lurus maupun saat menikung.
- Rem cakram depan: Adanya rem cakram depan memberikan pengereman yang lebih baik dibandingkan dengan rem tromol.
- Spare part yang relatif mudah didapatkan: Meskipun sudah tidak diproduksi lagi, spare part Kawasaki Athlete masih relatif mudah didapatkan di toko-toko spare part atau melalui online.
Kekurangan:
- Desain yang kontroversial: Desain Athlete yang unik tidak disukai oleh semua orang. Beberapa orang menganggapnya terlalu aneh dan kurang proporsional.
- Kapasitas tangki bahan bakar yang kecil: Kapasitas tangki bahan bakar Athlete hanya 5.2 liter, sehingga membuatnya kurang ideal untuk perjalanan jarak jauh.
- Harga yang relatif mahal: Saat pertama kali diluncurkan, harga Kawasaki Athlete relatif lebih mahal dibandingkan dengan bebek-bebek lainnya. Hal ini mungkin menjadi salah satu faktor penyebab kurang lakunya Athlete di pasar.
- Kurang populer: Karena kurang populer, nilai jual kembali Kawasaki Athlete cenderung lebih rendah dibandingkan dengan bebek-bebek lainnya.
- Kualitas finishing yang kurang baik: Beberapa pengguna mengeluhkan kualitas finishing Kawasaki Athlete yang kurang baik, terutama pada bagian cat dan plastik.
Evolusi Kawasaki Athlete dari Generasi ke Generasi
Meskipun tidak mengalami perubahan yang signifikan selama masa produksinya, Kawasaki Athlete sempat mengalami beberapa penyegaran. Perubahan yang paling terlihat adalah pada desain stripping dan pilihan warna.
- Kawasaki Athlete Generasi Pertama (2008-2010): Generasi pertama Athlete hadir dengan desain yang paling orisinal. Lampu depannya berbentuk vertikal dan shroudnya lebih besar. Pilihan warnanya juga lebih berani dan mencolok.
- Kawasaki Athlete Generasi Kedua (2010-2012): Generasi kedua Athlete mengalami sedikit perubahan pada desain stripping dan pilihan warna. Lampu depannya juga sedikit direvisi menjadi lebih kecil dan lebih aerodinamis.
- Kawasaki Athlete Generasi Terakhir (2012-2013): Generasi terakhir Athlete hadir dengan desain stripping yang lebih sederhana dan pilihan warna yang lebih kalem. Secara keseluruhan, tidak ada perubahan yang signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Selain perubahan pada desain stripping dan pilihan warna, Kawasaki juga sempat meluncurkan varian Athlete dengan kopling manual. Varian ini ditujukan untuk para pengendara yang menginginkan sensasi berkendara yang lebih sporty.
Mengapa Kawasaki Athlete Tidak Sesukses Rivalnya?
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kurang suksesnya Kawasaki Athlete di pasar Indonesia.
- Desain yang kurang diterima pasar: Meskipun unik dan sporty, desain Athlete tidak disukai oleh semua orang. Banyak yang menganggapnya terlalu aneh dan kurang proporsional. Padahal, selera desain pasar Indonesia cenderung konservatif.
- Harga yang relatif mahal: Saat pertama kali diluncurkan, harga Kawasaki Athlete relatif lebih mahal dibandingkan dengan bebek-bebek lainnya. Hal ini membuat konsumen lebih memilih bebek-bebek yang lebih murah dengan fitur yang hampir sama.
- Kurangnya promosi: Kawasaki kurang agresif dalam mempromosikan Athlete. Promosi yang dilakukan tidak cukup untuk mengangkat nama Athlete di pasar.
- Persaingan yang ketat: Pasar sepeda motor bebek di Indonesia sangat kompetitif. Athlete harus bersaing dengan bebek-bebek yang sudah mapan seperti Honda Supra X 125 dan Yamaha Jupiter MX.
- Image Kawasaki: Image Kawasaki di Indonesia lebih dikenal sebagai produsen motor sport, bukan motor bebek. Hal ini mungkin membuat konsumen kurang tertarik untuk membeli motor bebek Kawasaki.
Faktor-faktor tersebut mungkin menjadi penyebab mengapa Kawasaki Athlete tidak mampu bersaing dengan rival-rivalnya di pasar Indonesia. Meskipun demikian, Athlete tetap memiliki penggemar setia yang menghargai desainnya yang unik dan performanya yang lumayan.
Harga Kawasaki Athlete Bekas
Karena sudah tidak diproduksi lagi, Kawasaki Athlete hanya bisa ditemukan di pasar motor bekas. Harga Athlete bekas bervariasi tergantung kondisi, tahun pembuatan, dan lokasi. Secara umum, harga Athlete bekas berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 6.000.000.
Sebelum membeli Kawasaki Athlete bekas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Periksa kondisi mesin: Pastikan mesin dalam kondisi baik dan tidak ada masalah yang serius. Dengarkan suara mesin saat dihidupkan dan perhatikan apakah ada suara-suara aneh.
- Periksa kondisi bodi: Periksa kondisi bodi secara keseluruhan. Pastikan tidak ada kerusakan yang parah atau karat yang berlebihan.
- Periksa kelengkapan surat-surat: Pastikan surat-surat kendaraan lengkap dan sah. Periksa nomor rangka dan nomor mesin apakah sesuai dengan yang tertera di STNK dan BPKB.
- Lakukan test ride: Lakukan test ride untuk merasakan bagaimana performa dan handling motor. Perhatikan apakah ada masalah pada sistem pengereman, suspensi, atau transmisi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan Anda bisa mendapatkan Kawasaki Athlete bekas yang berkualitas dan sesuai dengan harapan. Meskipun sudah tidak diproduksi lagi, Kawasaki Athlete tetap menjadi salah satu pilihan menarik bagi para penggemar bebek sport dengan desain yang unik dan performa yang lumayan.