Motor Yamaha Aerox 155 adalah skuter matik populer yang dikenal karena desainnya yang sporty, performa yang mumpuni, dan fitur-fitur modern. Salah satu aspek penting dalam perawatan motor Aerox 155 adalah penggantian oli secara berkala. Memahami kapasitas oli yang tepat untuk motor ini sangat penting untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah kerusakan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang kapasitas oli motor Aerox 155, jenis oli yang direkomendasikan, dan tips-tips penting terkait penggantian oli.
Kapasitas Oli Standar Aerox 155
Kapasitas oli standar untuk motor Yamaha Aerox 155 adalah 0.9 liter (900 ml) saat penggantian rutin. Ini adalah jumlah oli yang perlu Anda masukkan saat mengganti oli tanpa melakukan pembongkaran mesin. Informasi ini dapat ditemukan dalam buku manual pemilik Aerox 155. Penting untuk selalu merujuk pada buku manual pemilik sebagai sumber informasi utama karena spesifikasi teknis dapat bervariasi tergantung pada tahun pembuatan dan model tertentu.
Namun, ada perbedaan kapasitas oli saat melakukan penggantian oli setelah pembongkaran mesin atau overhaul. Dalam kondisi ini, kapasitas oli yang dibutuhkan sedikit lebih banyak.
Kapasitas Oli Saat Overhaul Mesin Aerox 155
Saat melakukan overhaul mesin, yang melibatkan pembongkaran total mesin, termasuk pengosongan seluruh sistem pelumasan, kapasitas oli yang dibutuhkan sedikit berbeda. Dalam kasus ini, kapasitas oli yang dibutuhkan adalah 1 liter (1000 ml). Perbedaan ini disebabkan karena setelah overhaul, seluruh komponen mesin, termasuk saluran-saluran oli, benar-benar kosong. Oleh karena itu, dibutuhkan sedikit lebih banyak oli untuk mengisi seluruh sistem.
Penting untuk dicatat bahwa memasukkan oli terlalu banyak (melebihi kapasitas yang direkomendasikan) dapat menyebabkan masalah. Oli yang berlebihan dapat membebani mesin, meningkatkan tekanan internal, dan bahkan menyebabkan kebocoran. Begitu pula, kekurangan oli juga berbahaya karena dapat menyebabkan gesekan berlebihan antar komponen mesin, yang pada akhirnya dapat merusak mesin. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk mengukur oli dengan tepat saat melakukan penggantian.
Jenis Oli yang Direkomendasikan untuk Aerox 155
Yamaha merekomendasikan penggunaan oli dengan spesifikasi tertentu untuk motor Aerox 155. Oli yang direkomendasikan biasanya memiliki standar JASO (Japanese Automotive Standards Organization) dan API (American Petroleum Institute).
-
JASO MB: JASO MB menunjukkan bahwa oli tersebut cocok untuk motor matik yang menggunakan kopling kering. Oli dengan standar JASO MB memiliki tingkat gesekan yang lebih rendah dibandingkan dengan oli JASO MA, yang dirancang untuk motor dengan kopling basah.
-
API SL atau lebih tinggi: API SL atau spesifikasi yang lebih tinggi (seperti API SM, API SN, atau API SN Plus) menunjukkan kualitas dan performa oli. Spesifikasi yang lebih tinggi biasanya menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap keausan, oksidasi, dan deposit.
Secara umum, oli dengan viskositas 10W-40 atau 20W-40 sering direkomendasikan untuk Aerox 155. Viskositas ini menunjukkan kekentalan oli pada suhu rendah (10W atau 20W) dan suhu tinggi (40). Pilihlah viskositas yang sesuai dengan kondisi iklim tempat Anda tinggal. Di daerah dengan iklim yang lebih dingin, oli 10W-40 mungkin lebih cocok karena memberikan pelumasan yang lebih baik saat mesin dingin. Di daerah dengan iklim yang lebih panas, oli 20W-40 mungkin lebih cocok karena lebih tahan terhadap penipisan pada suhu tinggi.
Beberapa merek oli yang populer dan sering digunakan untuk Aerox 155 meliputi:
- Yamalube (oli resmi Yamaha)
- Castrol
- Shell
- Motul
Pastikan untuk selalu memilih oli yang asli dan terpercaya untuk memastikan performa dan perlindungan mesin yang optimal. Hindari penggunaan oli palsu atau oli dengan kualitas rendah, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Tips Mengganti Oli Motor Aerox 155
Berikut adalah beberapa tips penting saat mengganti oli motor Aerox 155:
-
Panaskan mesin: Sebelum mengganti oli, panaskan mesin selama beberapa menit. Ini akan membuat oli lebih encer dan mudah mengalir keluar. Namun, jangan terlalu panas, cukup hangat saja agar tidak membakar tangan.
-
Siapkan peralatan: Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan, termasuk kunci ring atau kunci sok yang sesuai dengan ukuran baut oli, wadah untuk menampung oli bekas, corong, kain lap, dan oli baru yang sesuai dengan spesifikasi.
-
Buka baut pembuangan oli: Letakkan wadah di bawah baut pembuangan oli dan buka baut tersebut dengan hati-hati. Biarkan oli bekas mengalir keluar sepenuhnya.
-
Periksa baut pembuangan oli: Periksa baut pembuangan oli dan pastikan kondisinya baik. Ganti ring baut jika perlu.
-
Kencangkan baut pembuangan oli: Setelah oli bekas habis mengalir, kencangkan kembali baut pembuangan oli dengan torsi yang tepat. Jangan terlalu kencang, karena dapat merusak ulir baut.
-
Isi oli baru: Buka tutup pengisian oli dan gunakan corong untuk mengisi oli baru sesuai dengan kapasitas yang direkomendasikan (0.9 liter untuk penggantian rutin atau 1 liter setelah overhaul).
-
Periksa level oli: Setelah mengisi oli, periksa level oli melalui stik oli atau jendela pengintip (jika ada). Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum.
-
Nyalakan mesin: Nyalakan mesin dan biarkan menyala selama beberapa menit. Periksa kembali level oli dan tambahkan jika perlu.
-
Buang oli bekas dengan benar: Buang oli bekas di tempat yang aman dan ramah lingkungan. Jangan membuang oli bekas ke saluran air atau tanah.
Frekuensi Penggantian Oli Aerox 155
Frekuensi penggantian oli untuk motor Aerox 155 tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi penggunaan, jenis oli yang digunakan, dan rekomendasi dari pabrikan. Secara umum, Yamaha merekomendasikan penggantian oli setiap 3.000 – 5.000 kilometer atau setiap 3-6 bulan, tergantung mana yang lebih dulu tercapai.
Namun, jika Anda sering menggunakan motor dalam kondisi yang berat, seperti berkendara dalam lalu lintas padat, membawa beban berat, atau berkendara di jalan yang berdebu, sebaiknya Anda mengganti oli lebih sering. Demikian pula, jika Anda menggunakan oli dengan kualitas yang lebih rendah, sebaiknya Anda mengganti oli lebih sering.
Memperhatikan kondisi oli juga penting. Jika oli terlihat kotor, encer, atau berbau terbakar, sebaiknya Anda segera mengganti oli meskipun belum mencapai interval yang direkomendasikan.
Dampak Kekurangan atau Kelebihan Oli
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, baik kekurangan maupun kelebihan oli dapat berdampak buruk pada mesin Aerox 155.
Kekurangan Oli:
- Gesekan Berlebihan: Kekurangan oli menyebabkan gesekan berlebihan antar komponen mesin, seperti piston, silinder, dan bantalan.
- Panas Berlebih: Gesekan berlebihan menghasilkan panas berlebih, yang dapat merusak komponen mesin.
- Keausan Dini: Komponen mesin menjadi lebih cepat aus akibat gesekan dan panas berlebih.
- Kerusakan Mesin: Dalam kasus yang parah, kekurangan oli dapat menyebabkan kerusakan mesin yang serius dan memerlukan perbaikan yang mahal.
Kelebihan Oli:
- Peningkatan Tekanan Internal: Kelebihan oli meningkatkan tekanan internal di dalam mesin.
- Beban Mesin Berlebih: Mesin harus bekerja lebih keras untuk memutar komponen yang terendam oli berlebihan.
- Kebocoran Oli: Tekanan internal yang tinggi dapat menyebabkan kebocoran oli melalui seal dan gasket.
- Busi Kotor: Oli berlebihan dapat masuk ke ruang bakar dan menyebabkan busi menjadi kotor.
- Penurunan Performa: Kelebihan oli dapat menurunkan performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan level oli berada dalam rentang yang direkomendasikan dan menghindari pengisian oli yang berlebihan atau kekurangan. Selalu periksa level oli secara berkala dan tambahkan jika perlu.