Busi Pulsar 135: Panduan Lengkap Pemilihan, Perawatan, dan Penggantian

Ahmad Rizki

Pulsar 135LS, motor sport entry-level yang populer di Indonesia, dikenal dengan performa yang cukup baik dan konsumsi bahan bakar yang ekonomis. Salah satu komponen penting yang memengaruhi performa dan efisiensi bahan bakar motor ini adalah busi. Busi berfungsi sebagai pemantik api yang membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar, sehingga menghasilkan tenaga. Pemilihan busi yang tepat, perawatan yang rutin, dan penggantian yang berkala sangat penting untuk menjaga performa optimal Pulsar 135LS. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang busi Pulsar 135LS, meliputi jenis-jenis busi yang cocok, cara memilih busi yang tepat, tips perawatan, tanda-tanda busi bermasalah, dan langkah-langkah penggantian busi.

Jenis-jenis Busi yang Cocok untuk Pulsar 135LS

Busi memiliki berbagai jenis, dan tidak semua jenis busi cocok untuk semua jenis motor. Untuk Pulsar 135LS, busi standar yang direkomendasikan oleh pabrikan adalah busi dengan kode Bosch UR5AC. Namun, ada beberapa alternatif busi lain yang bisa digunakan, tergantung pada preferensi pengendara dan kondisi penggunaan motor. Berikut adalah beberapa jenis busi yang umumnya cocok untuk Pulsar 135LS:

  • Busi Standar (Nickel Alloy): Ini adalah jenis busi yang paling umum digunakan dan biasanya merupakan pilihan pabrikan. Busi standar memiliki elektroda yang terbuat dari paduan nikel. Keunggulan busi standar adalah harganya yang relatif murah dan ketersediaannya yang mudah. Namun, busi standar memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan jenis busi lainnya. Contoh: Bosch UR5AC, NGK C6HSA.

  • Busi Semi-Platinum: Busi semi-platinum memiliki elektroda tengah yang dilapisi platinum. Lapisan platinum ini meningkatkan ketahanan busi terhadap korosi dan erosi, sehingga memperpanjang umur pakainya. Busi semi-platinum juga cenderung memberikan pembakaran yang lebih baik dibandingkan busi standar. Contoh: NGK G-Power CPR6EAGP-9.

  • Busi Platinum: Busi platinum memiliki elektroda tengah dan elektroda ground yang dilapisi platinum. Busi ini menawarkan performa yang lebih baik dan umur pakai yang lebih panjang dibandingkan busi semi-platinum. Busi platinum sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari dan perjalanan jarak jauh.

  • Busi Iridium: Busi iridium memiliki elektroda tengah yang terbuat dari iridium, logam yang sangat keras dan tahan terhadap panas. Busi iridium memiliki performa yang paling baik dan umur pakai yang paling panjang di antara semua jenis busi. Busi iridium memberikan pembakaran yang sangat efisien, meningkatkan akselerasi dan performa mesin, serta mengurangi konsumsi bahan bakar. Contoh: NGK Iridium CPR6EAIX-9.

  • Busi Racing (Khusus): Busi racing dirancang khusus untuk motor dengan performa tinggi atau motor yang digunakan dalam balapan. Busi racing memiliki desain dan material yang berbeda dari busi standar, yang bertujuan untuk meningkatkan performa mesin secara signifikan. Busi racing biasanya memiliki celah busi yang lebih lebar dan elektroda yang lebih kecil untuk menghasilkan percikan api yang lebih kuat. Penggunaan busi racing pada motor standar seperti Pulsar 135LS mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan dan bahkan bisa menyebabkan masalah jika tidak disesuaikan dengan settingan mesin.

BACA JUGA:   Busi yang Tepat untuk Satria FU Karburator: Panduan Lengkap

Cara Memilih Busi yang Tepat untuk Pulsar 135LS

Memilih busi yang tepat untuk Pulsar 135LS melibatkan beberapa pertimbangan, seperti jenis busi, tingkat panas (heat range), dan celah busi (gap). Berikut adalah beberapa panduan yang bisa Anda gunakan:

  1. Perhatikan Spesifikasi Pabrikan: Selalu periksa buku manual pemilik atau sumber informasi resmi lainnya untuk mengetahui spesifikasi busi yang direkomendasikan oleh pabrikan. Biasanya, kode busi dan tingkat panas yang sesuai akan tercantum di sana.

  2. Pertimbangkan Gaya Berkendara dan Penggunaan Motor: Jika Anda sering menggunakan motor untuk perjalanan jarak jauh atau dalam kondisi lalu lintas yang padat, busi platinum atau iridium mungkin menjadi pilihan yang lebih baik karena ketahanannya yang lebih tinggi terhadap panas dan keausan. Jika Anda hanya menggunakan motor untuk keperluan sehari-hari dengan jarak tempuh yang pendek, busi standar atau semi-platinum mungkin sudah cukup.

  3. Pilih Tingkat Panas (Heat Range) yang Tepat: Tingkat panas busi menunjukkan kemampuan busi untuk menghilangkan panas dari ruang bakar. Busi yang terlalu panas (hotter plug) akan menyebabkan pembakaran prematur (pre-ignition), sedangkan busi yang terlalu dingin (colder plug) akan menyebabkan penumpukan karbon pada elektroda. Pastikan Anda memilih busi dengan tingkat panas yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Biasanya, kode busi akan menunjukkan tingkat panasnya. Contoh: Bosch UR5AC (5 menunjukkan tingkat panas).

  4. Periksa Celah Busi (Gap): Celah busi adalah jarak antara elektroda tengah dan elektroda ground. Celah busi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan percikan api yang optimal. Periksa spesifikasi celah busi yang direkomendasikan oleh pabrikan dan sesuaikan celah busi pada busi baru Anda sebelum memasangnya. Biasanya, celah busi untuk Pulsar 135LS adalah sekitar 0.7-0.8 mm. Anda bisa menggunakan feeler gauge untuk mengukur dan menyesuaikan celah busi.

  5. Beli dari Toko Terpercaya: Pastikan Anda membeli busi dari toko yang terpercaya untuk menghindari produk palsu atau berkualitas rendah. Busi palsu bisa merusak mesin motor Anda.

BACA JUGA:   Harga Busi Mio Karbu: Panduan Lengkap dan Terperinci

Tips Perawatan Busi Pulsar 135LS

Perawatan busi yang rutin dapat memperpanjang umur pakainya dan menjaga performa mesin motor Anda. Berikut adalah beberapa tips perawatan busi:

  • Bersihkan Busi Secara Berkala: Lepaskan busi dari mesin secara berkala (misalnya, setiap 3.000-5.000 km) dan bersihkan elektrodanya dari karbon atau kotoran lainnya. Anda bisa menggunakan sikat kawat halus atau pembersih busi khusus.
  • Periksa Celah Busi: Periksa celah busi secara berkala dan sesuaikan jika perlu. Celah busi yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah pada pembakaran.
  • Periksa Kondisi Kabel Busi dan Koil: Pastikan kabel busi dan koil dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan. Kabel busi yang retak atau koil yang lemah dapat mengurangi performa busi.
  • Ganti Busi Secara Berkala: Ganti busi sesuai dengan interval penggantian yang direkomendasikan oleh pabrikan. Biasanya, busi standar perlu diganti setiap 10.000-15.000 km, sedangkan busi platinum atau iridium bisa bertahan lebih lama.

Tanda-tanda Busi Pulsar 135LS Bermasalah

Busi yang bermasalah dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin motor, seperti sulit dihidupkan, mesin tersendat-sendat, boros bahan bakar, dan penurunan performa. Berikut adalah beberapa tanda-tanda busi Pulsar 135LS bermasalah:

  • Mesin Sulit Dihidupkan: Jika motor Anda sulit dihidupkan, terutama saat mesin dingin, kemungkinan besar busi sudah lemah atau kotor.
  • Mesin Tersendat-sendat atau Brebet: Mesin yang tersendat-sendat atau brebet saat akselerasi atau saat berjalan pada kecepatan tertentu bisa disebabkan oleh busi yang tidak berfungsi dengan baik.
  • Penurunan Performa Mesin: Jika Anda merasa performa mesin motor Anda menurun, seperti akselerasi yang lambat atau tenaga yang kurang, kemungkinan besar busi sudah aus atau kotor.
  • Boros Bahan Bakar: Busi yang bermasalah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar.
  • Busi Basah atau Berkerak: Periksa kondisi busi secara visual. Busi yang basah dengan oli atau bahan bakar menunjukkan masalah pada sistem pembakaran atau kebocoran oli. Busi yang berkerak menunjukkan pembakaran yang tidak sempurna atau penggunaan bahan bakar yang berkualitas rendah.
  • Warna Busi Tidak Normal: Warna busi yang normal adalah coklat muda atau abu-abu. Jika busi berwarna hitam, putih, atau memiliki warna lain yang tidak normal, ini menunjukkan masalah pada settingan mesin atau kualitas bahan bakar.
BACA JUGA:   Persamaan Busi Beat Karbu: Panduan Lengkap

Langkah-langkah Penggantian Busi Pulsar 135LS

Mengganti busi Pulsar 135LS relatif mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan alat yang sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Siapkan Alat dan Bahan: Kunci busi, kunci ring atau kunci pas, obeng, busi baru, kain lap.
  2. Pastikan Mesin Dingin: Jangan mengganti busi saat mesin masih panas karena bisa menyebabkan luka bakar. Tunggu hingga mesin benar-benar dingin.
  3. Lepaskan Kabel Busi: Tarik kabel busi dari busi dengan hati-hati. Jangan menarik kabelnya, tapi tarik bagian konektornya untuk menghindari kerusakan pada kabel.
  4. Bersihkan Area Sekitar Busi: Bersihkan area sekitar busi dari kotoran atau debu agar tidak masuk ke dalam ruang bakar saat busi dilepas.
  5. Lepaskan Busi Lama: Gunakan kunci busi untuk melepaskan busi lama. Putar kunci busi berlawanan arah jarum jam.
  6. Periksa Busi Lama: Periksa kondisi busi lama untuk mengetahui masalah yang mungkin terjadi pada mesin motor Anda.
  7. Pasang Busi Baru: Oleskan sedikit grease pada ulir busi baru untuk memudahkan pemasangan dan mencegah karat. Pasang busi baru dengan tangan terlebih dahulu untuk memastikan ulirnya masuk dengan benar. Kemudian, kencangkan busi dengan kunci busi sesuai dengan torsi yang direkomendasikan. Jangan terlalu kencang karena bisa merusak ulir busi.
  8. Pasang Kabel Busi: Pasang kembali kabel busi pada busi baru. Pastikan kabel terpasang dengan kuat.
  9. Nyalakan Mesin: Nyalakan mesin untuk memastikan busi baru berfungsi dengan baik.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memilih, merawat, dan mengganti busi Pulsar 135LS Anda dengan benar, sehingga menjaga performa optimal dan memperpanjang umur pakai mesin motor Anda.

Also Read

Bagikan: