Panduan Lengkap Memilih dan Mengganti Oli Pajero

Putri Indah

Mitsubishi Pajero, dengan reputasinya sebagai SUV tangguh dan handal, memerlukan perawatan yang tepat agar performanya tetap optimal. Salah satu aspek krusial dalam perawatan Pajero adalah pemilihan dan penggantian oli secara berkala. Memilih oli yang tepat dan melakukan penggantian sesuai rekomendasi pabrikan akan memastikan mesin Pajero Anda bekerja dengan baik, awet, dan terhindar dari masalah serius. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai aspek penting terkait oli Pajero, mulai dari jenis oli yang direkomendasikan, frekuensi penggantian, hingga tips memilih oli yang sesuai dengan kondisi penggunaan.

Memahami Spesifikasi Oli yang Direkomendasikan untuk Pajero

Memahami spesifikasi oli yang direkomendasikan oleh Mitsubishi untuk Pajero adalah langkah pertama dan terpenting dalam memilih oli yang tepat. Spesifikasi ini biasanya tercantum dalam buku manual pemilik kendaraan. Secara umum, spesifikasi oli melibatkan beberapa parameter penting, termasuk viskositas (kekentalan) dan standar mutu.

1. Viskositas (Kekentalan):

Viskositas oli mengacu pada ketahanannya terhadap aliran. Oli dengan viskositas tinggi lebih kental dan memberikan perlindungan yang lebih baik pada komponen mesin pada suhu tinggi dan beban berat. Sebaliknya, oli dengan viskositas rendah lebih encer dan memberikan pelumasan yang lebih baik pada suhu rendah dan saat mesin baru dihidupkan.

Spesifikasi viskositas biasanya ditulis dalam format SAE (Society of Automotive Engineers), contohnya 10W-40 atau 5W-30. Angka sebelum huruf "W" (Winter) menunjukkan viskositas oli pada suhu dingin, semakin rendah angka ini, semakin baik kemampuan oli mengalir pada suhu rendah. Angka setelah huruf "W" menunjukkan viskositas oli pada suhu kerja mesin (biasanya 100°C), semakin tinggi angka ini, semakin kental oli pada suhu tinggi.

Untuk Pajero, viskositas oli yang direkomendasikan dapat bervariasi tergantung pada model, tahun pembuatan, dan kondisi iklim. Secara umum, Mitsubishi merekomendasikan viskositas 10W-30, 10W-40, atau 5W-30 untuk Pajero yang beroperasi di iklim tropis seperti Indonesia. Namun, selalu periksa buku manual pemilik untuk memastikan viskositas yang paling tepat untuk Pajero Anda.

2. Standar Mutu:

Selain viskositas, standar mutu oli juga sangat penting untuk diperhatikan. Standar mutu menunjukkan bahwa oli telah memenuhi serangkaian pengujian dan persyaratan kinerja yang ditetapkan oleh organisasi industri terkemuka. Dua standar mutu yang paling umum digunakan adalah API (American Petroleum Institute) dan ACEA (Association des Constructeurs Européens d’Automobiles).

  • API: Standar API menggunakan kode huruf, contohnya API SN atau API CK-4. Huruf "S" pada kode API SN menunjukkan bahwa oli tersebut dirancang untuk mesin bensin, sedangkan huruf "C" pada kode API CK-4 menunjukkan bahwa oli tersebut dirancang untuk mesin diesel. Huruf kedua menunjukkan generasi atau tingkat kinerja oli tersebut, semakin jauh hurufnya dalam alfabet, semakin baru dan semakin tinggi tingkat kinerjanya. Untuk Pajero bensin, oli dengan standar API SN atau lebih tinggi direkomendasikan. Untuk Pajero diesel, oli dengan standar API CI-4 atau CK-4 direkomendasikan.
  • ACEA: Standar ACEA menggunakan kode huruf dan angka, contohnya ACEA A3/B4 atau ACEA C3. Kode huruf menunjukkan kategori oli, contohnya "A" untuk mesin bensin, "B" untuk mesin diesel ringan, dan "C" untuk mesin dengan sistem after-treatment (seperti catalytic converter atau diesel particulate filter). Angka menunjukkan tingkat kinerja oli tersebut. Untuk Pajero, oli dengan standar ACEA A3/B4 (untuk mesin bensin dan diesel tanpa filter partikulat) atau ACEA C3 (untuk mesin diesel dengan filter partikulat) dapat digunakan.
BACA JUGA:   Panduan Lengkap Memilih Oli Mesin Grand New Avanza 2016

Penting: Selalu gunakan oli yang memenuhi atau melampaui spesifikasi minimum yang direkomendasikan oleh Mitsubishi. Menggunakan oli dengan spesifikasi yang lebih rendah dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.

Jenis-Jenis Oli yang Tersedia untuk Pajero: Mineral, Sintetik, dan Semi-Sintetik

Setelah memahami spesifikasi oli yang direkomendasikan, langkah selanjutnya adalah memilih jenis oli yang tepat. Secara umum, terdapat tiga jenis oli yang tersedia di pasaran: oli mineral, oli sintetik, dan oli semi-sintetik.

1. Oli Mineral:

Oli mineral merupakan jenis oli yang paling dasar dan terbuat dari hasil penyulingan minyak bumi. Oli mineral cenderung lebih murah dibandingkan dengan oli sintetik dan semi-sintetik, tetapi memiliki beberapa kekurangan. Oli mineral kurang tahan terhadap suhu ekstrem, lebih mudah teroksidasi, dan cenderung membentuk endapan lebih cepat. Akibatnya, oli mineral memerlukan penggantian yang lebih sering.

2. Oli Sintetik:

Oli sintetik dibuat melalui proses kimia yang kompleks dan dirancang untuk memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan oli mineral. Oli sintetik memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap suhu ekstrem, lebih tahan terhadap oksidasi, dan memberikan pelumasan yang lebih baik. Akibatnya, oli sintetik dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan memberikan perlindungan yang lebih baik pada mesin. Namun, oli sintetik biasanya lebih mahal dibandingkan dengan oli mineral.

3. Oli Semi-Sintetik:

Oli semi-sintetik merupakan campuran antara oli mineral dan oli sintetik. Oli semi-sintetik menawarkan keseimbangan antara harga dan kinerja. Oli semi-sintetik memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan oli mineral, tetapi tidak sebaik oli sintetik. Oli semi-sintetik juga cenderung lebih murah dibandingkan dengan oli sintetik.

Pilihan Terbaik untuk Pajero:

Untuk Pajero, oli sintetik atau semi-sintetik merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan oli mineral. Oli sintetik memberikan perlindungan yang optimal pada mesin, terutama jika Pajero sering digunakan dalam kondisi berat atau ekstrem. Oli semi-sintetik merupakan pilihan yang baik jika Anda mencari keseimbangan antara harga dan kinerja.

Frekuensi Penggantian Oli yang Ideal untuk Pajero

Frekuensi penggantian oli merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mesin Pajero. Secara umum, Mitsubishi merekomendasikan penggantian oli setiap 10.000 km atau 6 bulan, mana yang lebih dulu tercapai. Namun, frekuensi penggantian oli dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Jenis oli yang digunakan: Oli sintetik biasanya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan oli mineral atau semi-sintetik.
  • Kondisi penggunaan: Jika Pajero sering digunakan dalam kondisi berat (seperti menarik beban berat, berkendara di medan off-road, atau berkendara dalam lalu lintas padat), frekuensi penggantian oli perlu diperpendek.
  • Usia kendaraan: Pada Pajero yang sudah berumur, komponen mesin mungkin sudah mengalami keausan, sehingga frekuensi penggantian oli perlu diperpendek.
BACA JUGA:   Oli AHM MPX 2: Spesifikasi, Keunggulan, dan Penggunaan pada Motor Matic Honda

Rekomendasi:

Jika Anda menggunakan oli mineral, sebaiknya ganti oli setiap 5.000 km atau 3 bulan. Jika Anda menggunakan oli semi-sintetik, ganti oli setiap 7.500 km atau 4 bulan. Jika Anda menggunakan oli sintetik, Anda dapat mengikuti rekomendasi pabrikan yaitu setiap 10.000 km atau 6 bulan. Namun, selalu periksa kondisi oli secara berkala dan ganti oli lebih cepat jika oli terlihat kotor atau terkontaminasi.

Tips Memilih Oli yang Tepat untuk Pajero Anda

Memilih oli yang tepat untuk Pajero Anda melibatkan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk spesifikasi yang direkomendasikan, jenis oli, kondisi penggunaan, dan anggaran. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih oli yang tepat:

  • Konsultasikan dengan buku manual pemilik: Buku manual pemilik merupakan sumber informasi yang paling akurat dan terpercaya mengenai spesifikasi oli yang direkomendasikan untuk Pajero Anda.
  • Perhatikan viskositas dan standar mutu: Pastikan oli yang Anda pilih memenuhi atau melampaui spesifikasi viskositas dan standar mutu yang direkomendasikan oleh Mitsubishi.
  • Pilih jenis oli yang sesuai dengan kebutuhan Anda: Pertimbangkan kondisi penggunaan dan anggaran Anda saat memilih jenis oli. Jika Anda sering menggunakan Pajero dalam kondisi berat atau ekstrem, oli sintetik merupakan pilihan yang terbaik. Jika Anda mencari keseimbangan antara harga dan kinerja, oli semi-sintetik merupakan pilihan yang baik.
  • Beli oli dari sumber yang terpercaya: Pastikan Anda membeli oli dari toko atau bengkel yang terpercaya untuk menghindari oli palsu atau berkualitas rendah.
  • Pertimbangkan merek oli yang sudah terbukti: Pilih merek oli yang sudah terbukti kualitasnya dan memiliki reputasi yang baik di pasaran. Beberapa merek oli yang populer dan terpercaya untuk Pajero antara lain: Shell, Mobil, Castrol, dan Total.
  • Lakukan penggantian oli secara berkala: Jangan tunda penggantian oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau sesuai dengan kondisi penggunaan Anda. Penggantian oli secara berkala akan membantu menjaga kesehatan mesin Pajero Anda dan mencegah kerusakan yang lebih serius.

Dampak Penggunaan Oli yang Tidak Sesuai pada Pajero

Penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan atau penggantian oli yang tidak teratur dapat berdampak negatif pada kinerja dan umur mesin Pajero. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain:

  • Penurunan kinerja mesin: Oli yang tidak sesuai dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan antara komponen mesin, sehingga menyebabkan penurunan kinerja mesin dan peningkatan konsumsi bahan bakar.
  • Keausan komponen mesin: Gesekan yang berlebihan juga dapat menyebabkan keausan komponen mesin, seperti piston, ring piston, bantalan, dan camshaft.
  • Pembentukan endapan: Oli yang tidak sesuai atau penggantian oli yang tidak teratur dapat menyebabkan pembentukan endapan (sludge) di dalam mesin. Endapan ini dapat menyumbat saluran oli dan mengurangi efektivitas pelumasan.
  • Overheating: Jika pelumasan tidak optimal, mesin dapat mengalami overheating, yang dapat menyebabkan kerusakan yang serius.
  • Kerusakan mesin yang permanen: Dalam kasus yang parah, penggunaan oli yang tidak sesuai atau penggantian oli yang tidak teratur dapat menyebabkan kerusakan mesin yang permanen dan memerlukan perbaikan yang mahal.
BACA JUGA:   Oli Motul 3100: Spesifikasi, Keunggulan, dan Penggunaan

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan dan melakukan penggantian oli secara berkala.

Langkah-Langkah Mengganti Oli Pajero Sendiri (DIY)

Mengganti oli Pajero sendiri (DIY) dapat menghemat biaya perawatan. Namun, pastikan Anda memiliki peralatan yang tepat dan mengikuti langkah-langkahnya dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengganti oli Pajero sendiri:

  1. Siapkan peralatan: Anda akan memerlukan oli baru yang sesuai dengan spesifikasi Pajero Anda, filter oli baru, kunci filter oli, kunci ring yang sesuai untuk baut pembuangan oli, wadah penampung oli bekas, corong, lap bersih, sarung tangan, dan dongkrak (jika diperlukan).
  2. Panaskan mesin: Hidupkan mesin selama beberapa menit untuk memanaskan oli. Oli yang hangat akan lebih mudah mengalir.
  3. Amankan kendaraan: Parkirkan Pajero di permukaan yang datar dan aktifkan rem tangan. Jika diperlukan, gunakan dongkrak untuk mengangkat bagian depan kendaraan dan gunakan penyangga (jack stand) untuk menahan kendaraan dengan aman.
  4. Temukan baut pembuangan oli: Baut pembuangan oli biasanya terletak di bagian bawah bak oli (oil pan).
  5. Lepaskan baut pembuangan oli: Letakkan wadah penampung oli bekas di bawah baut pembuangan oli. Gunakan kunci ring untuk melonggarkan baut pembuangan oli dan lepaskan secara perlahan. Biarkan oli mengalir sepenuhnya ke dalam wadah.
  6. Lepaskan filter oli: Gunakan kunci filter oli untuk melonggarkan dan melepaskan filter oli lama. Pastikan untuk menampung sisa oli yang mungkin keluar dari filter oli.
  7. Pasang filter oli baru: Oleskan sedikit oli baru pada karet seal filter oli baru. Pasang filter oli baru dengan tangan hingga kencang, kemudian kencangkan sedikit dengan kunci filter oli (jangan terlalu kencang).
  8. Pasang kembali baut pembuangan oli: Bersihkan baut pembuangan oli dan pasang kembali dengan washer baru (jika tersedia). Kencangkan baut dengan kunci ring sesuai dengan torsi yang direkomendasikan (periksa buku manual pemilik).
  9. Isi oli baru: Buka tutup pengisian oli di bagian atas mesin. Gunakan corong untuk menuangkan oli baru sesuai dengan kapasitas yang direkomendasikan (periksa buku manual pemilik).
  10. Periksa level oli: Setelah mengisi oli, periksa level oli dengan menggunakan dipstick. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum.
  11. Hidupkan mesin: Hidupkan mesin selama beberapa menit dan periksa apakah ada kebocoran di sekitar baut pembuangan oli dan filter oli.
  12. Matikan mesin dan periksa kembali level oli: Setelah mematikan mesin, biarkan oli mengendap selama beberapa menit dan periksa kembali level oli. Tambahkan oli jika diperlukan.
  13. Buang oli bekas dengan benar: Buang oli bekas di tempat pengumpulan oli bekas yang ditunjuk. Jangan membuang oli bekas ke saluran pembuangan atau ke lingkungan.

Perhatian: Jika Anda tidak yakin atau tidak memiliki pengalaman dalam mengganti oli sendiri, sebaiknya serahkan pekerjaan ini kepada mekanik profesional.

Also Read

Bagikan:

Tags