Mengenal Lebih Dalam Busi Vixion Old: Spesifikasi, Perawatan, dan Penggantian

Siti Nurul

Busi merupakan komponen krusial dalam sistem pembakaran internal sebuah sepeda motor, termasuk Yamaha Vixion Old (generasi pertama). Fungsinya sangat vital, yaitu membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar, menghasilkan tenaga yang mendorong piston dan akhirnya menggerakkan roda. Memahami seluk-beluk busi Vixion Old, mulai dari spesifikasi, cara perawatan, hingga penggantiannya, akan sangat membantu pemilik motor dalam menjaga performa dan keawetan kendaraannya. Artikel ini akan membahas tuntas berbagai aspek terkait busi Vixion Old, berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya.

1. Spesifikasi Busi Standar Yamaha Vixion Old

Yamaha Vixion Old, yang diproduksi dari tahun 2007 hingga 2012, memiliki spesifikasi busi standar yang penting untuk diperhatikan. Penggunaan busi yang tidak sesuai spesifikasi dapat berakibat pada performa mesin yang menurun, bahkan kerusakan yang lebih serius.

  • Merek dan Tipe: Busi standar Vixion Old umumnya menggunakan merek NGK atau Denso. Tipe yang paling umum adalah NGK CR8E atau Denso U24ESR-N. Kedua tipe ini memiliki karakteristik yang serupa dan cocok untuk mesin Vixion Old dalam kondisi standar.

  • Ukuran Ulir: Ukuran ulir busi standar Vixion Old adalah M10 x 1.0 mm. Pastikan busi pengganti memiliki ukuran ulir yang sama agar dapat terpasang dengan sempurna pada kepala silinder.

  • Panjang Ulir: Panjang ulir busi standar Vixion Old adalah 19 mm. Panjang ulir yang tepat akan memastikan elektroda busi berada pada posisi yang optimal di dalam ruang bakar.

  • Jarak Elektroda (Gap): Jarak elektroda busi standar Vixion Old adalah 0.8 – 0.9 mm. Jarak elektroda yang tepat sangat penting untuk menghasilkan percikan api yang optimal dan pembakaran yang efisien. Jarak ini bisa disetel dengan menggunakan feeler gauge.

  • Nilai Panas (Heat Range): Nilai panas busi (heat range) menunjukkan kemampuan busi untuk membuang panas dari ujung pembakaran. Nilai 8 pada NGK CR8E dan 24 pada Denso U24ESR-N menunjukkan nilai panas yang cocok untuk mesin Vixion Old. Penggunaan busi dengan nilai panas yang terlalu tinggi (lebih "dingin") dapat menyebabkan busi cepat kotor (fouling), sedangkan penggunaan busi dengan nilai panas yang terlalu rendah (lebih "panas") dapat menyebabkan pre-ignition atau detonation, yang berbahaya bagi mesin.

Informasi ini sangat krusial karena penggunaan busi yang tidak sesuai dapat menyebabkan masalah seperti:

  • Susah starter: Busi yang tidak sesuai dapat menghasilkan percikan api yang lemah atau tidak teratur, sehingga sulit untuk menyalakan mesin.
  • Mesin brebet atau tersendat: Pembakaran yang tidak sempurna akibat busi yang tidak sesuai dapat menyebabkan mesin brebet atau tersendat, terutama pada putaran rendah.
  • Boros bahan bakar: Pembakaran yang tidak efisien akibat busi yang tidak sesuai dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang meningkat.
  • Overheating: Busi dengan nilai panas yang tidak sesuai dapat menyebabkan mesin overheating.
  • Kerusakan mesin: Dalam jangka panjang, penggunaan busi yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin, seperti piston dan kepala silinder.

2. Fungsi Busi dalam Sistem Pembakaran

Busi berfungsi sebagai inisiator utama dalam proses pembakaran di dalam silinder mesin. Secara sederhana, busi bertugas menghasilkan percikan listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresi oleh piston. Proses ini menghasilkan ledakan terkontrol yang mendorong piston, mengubah energi kimia menjadi energi mekanik yang menggerakkan sepeda motor. Berikut rinciannya:

  • Menerima Tegangan Tinggi: Busi terhubung ke koil pengapian (ignition coil), yang menghasilkan tegangan tinggi (ribuan volt). Tegangan ini dialirkan ke busi melalui kabel busi (spark plug wire).

  • Menghasilkan Percikan Api: Ketika tegangan tinggi mencapai busi, tegangan tersebut melompati celah antara elektroda tengah (center electrode) dan elektroda ground (ground electrode), menghasilkan percikan api yang sangat panas.

  • Membakar Campuran Bahan Bakar dan Udara: Percikan api ini membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresi di ruang bakar. Pembakaran ini menghasilkan ledakan yang sangat cepat, meningkatkan tekanan di dalam silinder.

  • Mendorong Piston: Tekanan tinggi dari ledakan pembakaran mendorong piston ke bawah, menghasilkan gerakan linier. Gerakan ini kemudian diubah menjadi gerakan putar oleh crankshaft, yang akhirnya menggerakkan roda sepeda motor.

  • Menghilangkan Panas: Busi juga berfungsi untuk menghilangkan panas dari ruang bakar. Panas yang dihasilkan oleh pembakaran diserap oleh busi dan kemudian dipindahkan ke kepala silinder melalui ulir busi. Kemampuan busi untuk membuang panas inilah yang disebut nilai panas (heat range).

BACA JUGA:   Ukuran Busi Motor Tiger: Panduan Lengkap dan Komprehensif

Kondisi busi sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran. Busi yang kotor, aus, atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan percikan api yang lemah atau tidak teratur, yang mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menyebabkan masalah seperti mesin brebet, boros bahan bakar, dan penurunan performa mesin.

3. Gejala Busi Vixion Old yang Mulai Bermasalah

Mendeteksi gejala busi yang mulai bermasalah sangat penting agar dapat segera dilakukan perbaikan atau penggantian, sehingga mencegah kerusakan yang lebih parah. Beberapa gejala umum busi Vixion Old yang perlu diperhatikan adalah:

  • Susah Starter: Salah satu gejala paling umum adalah mesin sulit dihidupkan, terutama saat kondisi mesin dingin. Ini bisa disebabkan oleh percikan api yang lemah atau tidak ada sama sekali karena busi yang kotor atau aus.

  • Mesin Brebet atau Tersendat: Mesin terasa brebet atau tersendat, terutama saat akselerasi atau pada putaran rendah. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna akibat percikan api yang tidak stabil.

  • Idle Tidak Stabil: Putaran mesin saat idle (langsam) tidak stabil, naik turun tidak teratur. Busi yang bermasalah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak merata di setiap silinder, sehingga mempengaruhi stabilitas putaran idle.

  • Boros Bahan Bakar: Konsumsi bahan bakar meningkat secara signifikan tanpa perubahan gaya berkendara. Pembakaran yang tidak efisien akibat busi yang bermasalah memaksa mesin bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak bahan bakar.

  • Performa Mesin Menurun: Tarikan mesin terasa berat atau kurang responsif. Busi yang sudah aus atau kotor tidak dapat menghasilkan percikan api yang kuat, sehingga performa mesin menurun secara keseluruhan.

  • Knocking (Ngelitik): Terdengar suara knocking atau ngelitik dari mesin, terutama saat akselerasi. Knocking terjadi akibat pembakaran yang tidak terkontrol (detonation atau pre-ignition), yang dapat disebabkan oleh busi yang terlalu panas atau tidak sesuai spesifikasi.

  • Busi Basah atau Hitam: Saat busi dilepas, terlihat basah oleh bahan bakar atau tertutup oleh kerak karbon hitam. Kondisi ini menunjukkan pembakaran yang tidak sempurna atau masalah pada sistem bahan bakar atau kompresi mesin.

BACA JUGA:   Busi BP7HS: Panduan Lengkap untuk Performa Optimal Mesin

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksa kondisi busi. Pemeriksaan dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi fisik busi, atau dengan menggunakan alat khusus seperti spark plug tester untuk menguji kekuatan percikan api.

4. Cara Merawat Busi Vixion Old agar Awet

Perawatan busi yang tepat dapat memperpanjang usia pakainya dan menjaga performa mesin tetap optimal. Beberapa tips perawatan busi Vixion Old yang perlu diperhatikan adalah:

  • Pembersihan Rutin: Bersihkan busi secara berkala, terutama jika sering digunakan dalam kondisi lalu lintas yang padat atau jarak pendek. Gunakan sikat kawat halus untuk membersihkan kerak karbon yang menempel pada elektroda busi. Hindari menggunakan benda tajam yang dapat merusak elektroda.

  • Pemeriksaan Jarak Elektroda (Gap): Periksa jarak elektroda busi secara berkala dan sesuaikan jika diperlukan. Jarak elektroda yang terlalu lebar atau terlalu sempit dapat mempengaruhi kualitas percikan api. Gunakan feeler gauge untuk mengukur dan menyetel jarak elektroda sesuai dengan spesifikasi (0.8 – 0.9 mm).

  • Hindari Penggunaan Bahan Bakar Oktan Rendah: Penggunaan bahan bakar oktan rendah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan meninggalkan residu karbon yang lebih banyak pada busi. Gunakan bahan bakar dengan oktan yang direkomendasikan oleh pabrikan (biasanya RON 92 atau lebih tinggi).

  • Periksa Kondisi Kabel Busi dan Koil Pengapian: Pastikan kabel busi dan koil pengapian dalam kondisi baik. Kabel busi yang retak atau koil pengapian yang lemah dapat mengurangi tegangan yang sampai ke busi, sehingga mempengaruhi kualitas percikan api.

  • Perhatikan Kondisi Filter Udara: Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar, menyebabkan campuran bahan bakar dan udara menjadi terlalu kaya (banyak bahan bakar). Kondisi ini dapat menyebabkan busi cepat kotor dan performa mesin menurun.

  • Ganti Busi Secara Berkala: Busi memiliki usia pakai tertentu. Meskipun masih terlihat berfungsi, performanya akan menurun seiring waktu. Ganti busi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan (biasanya setiap 8.000 – 12.000 km) atau jika sudah menunjukkan gejala bermasalah.

5. Langkah-Langkah Mengganti Busi Vixion Old

Penggantian busi Vixion Old relatif mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah dengan peralatan yang sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Siapkan Peralatan: Kunci busi (biasanya ukuran 16 mm atau 21 mm, tergantung jenis businya), tang, feeler gauge, sikat kawat halus, lap bersih, dan busi baru sesuai spesifikasi.

  2. Pastikan Mesin Dingin: Jangan mengganti busi saat mesin masih panas. Biarkan mesin dingin terlebih dahulu untuk menghindari risiko terbakar.

  3. Lepaskan Kabel Busi: Tarik kabel busi dari kepala busi. Hindari menarik kabel busi secara paksa, karena dapat merusak kabel atau konektornya.

  4. Bersihkan Area Sekitar Busi: Bersihkan area sekitar busi dengan lap bersih untuk mencegah kotoran masuk ke dalam ruang bakar saat busi dilepas.

  5. Lepaskan Busi Lama: Gunakan kunci busi untuk melonggarkan dan melepaskan busi lama. Putar kunci busi berlawanan arah jarum jam.

  6. Periksa Kondisi Busi Lama: Periksa kondisi busi lama untuk mengetahui indikasi masalah pada mesin. Warna dan kondisi elektroda busi dapat memberikan informasi tentang kondisi pembakaran, campuran bahan bakar dan udara, serta potensi masalah lainnya.

  7. Pasang Busi Baru: Lumasi ulir busi baru dengan sedikit gemuk atau oli. Masukkan busi baru ke dalam lubang busi dan putar dengan tangan sampai terasa kencang.

  8. Kencangkan Busi dengan Kunci Busi: Kencangkan busi baru dengan kunci busi. Jangan mengencangkan terlalu kuat, karena dapat merusak ulir busi pada kepala silinder. Ikuti petunjuk torsi pengencangan yang direkomendasikan (biasanya sekitar 15-20 Nm). Jika tidak memiliki kunci torsi, kencangkan busi secukupnya sampai terasa mantap.

  9. Setel Jarak Elektroda (Gap): Periksa jarak elektroda busi baru dengan feeler gauge dan sesuaikan jika diperlukan.

  10. Pasang Kembali Kabel Busi: Pasang kembali kabel busi ke kepala busi sampai terdengar bunyi "klik". Pastikan kabel busi terpasang dengan kuat.

  11. Hidupkan Mesin: Hidupkan mesin dan periksa apakah mesin hidup dengan lancar dan tidak ada gejala aneh.

BACA JUGA:   Mengenal Lebih Dalam Busi CBR Old: Performa, Pemeliharaan, dan Pemecahan Masalah

6. Memilih Busi Alternatif untuk Vixion Old (Upgrade)

Selain busi standar, terdapat beberapa pilihan busi aftermarket yang diklaim dapat meningkatkan performa mesin Vixion Old. Beberapa contoh busi alternatif yang populer adalah:

  • Busi Iridium: Busi iridium menggunakan elektroda tengah yang terbuat dari iridium, logam yang sangat keras dan tahan panas. Busi iridium memiliki beberapa keunggulan dibandingkan busi standar, yaitu:

    • Percikan api lebih kuat dan stabil.
    • Pembakaran lebih sempurna.
    • Usia pakai lebih panjang.
    • Meningkatkan akselerasi dan responsivitas mesin.
    • Mengurangi konsumsi bahan bakar.

    Beberapa merek busi iridium yang populer untuk Vixion Old adalah NGK Iridium IX CR8EIX dan Denso Iridium Power IU24.

  • Busi Platinum: Busi platinum menggunakan elektroda tengah yang dilapisi platinum. Busi platinum memiliki keunggulan yang mirip dengan busi iridium, namun dengan harga yang lebih terjangkau.

  • Busi Racing: Busi racing dirancang khusus untuk mesin dengan performa tinggi. Busi racing biasanya memiliki nilai panas yang lebih tinggi dan elektroda yang lebih kecil untuk menghasilkan percikan api yang lebih kuat. Penggunaan busi racing pada mesin standar Vixion Old mungkin tidak memberikan perbedaan yang signifikan dan bahkan dapat menyebabkan masalah jika tidak disesuaikan dengan kondisi mesin.

Saat memilih busi alternatif, pastikan untuk memperhatikan spesifikasi busi, seperti ukuran ulir, panjang ulir, jarak elektroda, dan nilai panas. Pilihlah busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin Vixion Old agar tidak menyebabkan masalah. Sebaiknya konsultasikan dengan mekanik yang berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi busi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara Anda.

Also Read

Bagikan: