Motor bebek Honda tetap menjadi pilihan populer di pasar sepeda motor bekas di Indonesia. Reputasinya yang handal, irit bahan bakar, dan suku cadang yang mudah didapatkan menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang. Namun, membeli motor bekas memerlukan kehati-hatian agar tidak menyesal di kemudian hari. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli motor bebek Honda bekas.
1. Menentukan Model dan Anggaran
Sebelum terjun langsung mencari motor, penting untuk menentukan model yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Honda memiliki berbagai model motor bebek yang populer, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri.
-
Honda Supra X 125: Dikenal dengan mesinnya yang bertenaga dan irit bahan bakar. Model ini cocok untuk penggunaan sehari-hari dan perjalanan jarak menengah. Perhatikan variasi Supra X 125 seperti yang menggunakan karburator dan injeksi (PGM-FI), karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Model injeksi biasanya lebih hemat bahan bakar dan responsif.
-
Honda Revo: Motor bebek ekonomis yang terkenal dengan konsumsi bahan bakarnya yang sangat irit. Revo cocok untuk pengendara yang mengutamakan efisiensi dan mobilitas di perkotaan. Revo juga hadir dalam beberapa generasi, dengan perbedaan desain dan fitur.
-
Honda Blade: Motor bebek yang lebih sporty dibandingkan Supra X 125 dan Revo. Blade menawarkan desain yang lebih agresif dan performa yang sedikit lebih tinggi.
-
Honda Karisma: Model lawas yang tetap digemari karena kehandalannya dan harga bekasnya yang terjangkau. Karisma cocok untuk yang mencari motor bebek murah meriah dengan perawatan yang mudah.
Setelah menentukan model, tentukan anggaran yang realistis. Harga motor bekas bervariasi tergantung pada kondisi, tahun pembuatan, dan lokasi. Riset harga pasaran melalui situs jual beli online, forum otomotif, dan dealer motor bekas dapat membantu Anda mendapatkan gambaran harga yang wajar. Selain harga motor, jangan lupakan biaya balik nama, pajak, dan asuransi (jika diperlukan).
2. Pemeriksaan Kondisi Fisik
Pemeriksaan fisik adalah langkah krusial untuk mengetahui kondisi motor secara keseluruhan. Lakukan pemeriksaan secara teliti, bagian per bagian, baik di siang hari dengan pencahayaan yang baik.
-
Bodi Motor: Periksa bodi motor secara menyeluruh, cari tanda-tanda kerusakan seperti goresan, retakan, atau bekas benturan. Perhatikan apakah warna cat masih orisinal atau sudah pernah dicat ulang. Cat ulang yang kurang rapi bisa menjadi indikasi bahwa motor pernah mengalami kecelakaan. Periksa juga kelengkapan komponen bodi seperti spion, lampu-lampu, dan panel instrumen.
-
Rangka Motor: Rangka adalah tulang punggung motor. Periksa rangka secara seksama, cari tanda-tanda bengkok atau retak. Rangka yang bermasalah dapat mempengaruhi stabilitas dan keselamatan berkendara. Perhatikan area las-lasan pada rangka, apakah terlihat rapi dan kuat.
-
Ban dan Velg: Periksa kondisi ban, apakah masih tebal atau sudah aus. Ban yang aus dapat membahayakan keselamatan saat berkendara, terutama di jalan basah. Periksa juga velg, apakah ada penyok atau retak. Pastikan ukuran ban dan velg sesuai dengan standar pabrikan.
-
Suspensi: Periksa suspensi depan dan belakang. Tekan suspensi depan berulang kali dan perhatikan apakah ada kebocoran oli. Periksa juga apakah suspensi belakang masih berfungsi dengan baik dan tidak terlalu empuk. Suspensi yang bermasalah dapat mempengaruhi kenyamanan dan handling motor.
-
Sistem Pengereman: Periksa kampas rem depan dan belakang, apakah masih tebal atau sudah tipis. Periksa juga kondisi piringan cakram (jika ada), apakah ada goresan atau aus. Pastikan tuas rem berfungsi dengan baik dan tidak terasa blong. Periksa juga sistem pengereman hidrolik, apakah ada kebocoran minyak rem.
-
Kelistrikan: Periksa semua sistem kelistrikan, termasuk lampu-lampu, klakson, starter, dan indikator pada panel instrumen. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Periksa juga kondisi aki, apakah masih menyimpan daya dengan baik.
3. Pemeriksaan Mesin
Mesin adalah jantung dari motor. Pemeriksaan mesin sangat penting untuk mengetahui performa dan kondisi internal motor.
-
Suara Mesin: Dengarkan suara mesin saat dinyalakan. Suara mesin yang sehat biasanya halus dan tidak berisik. Hindari motor dengan suara mesin yang kasar, berisik, atau mengeluarkan suara aneh.
-
Asap Knalpot: Perhatikan warna asap knalpot. Asap putih tebal bisa menjadi indikasi bahwa mesin membakar oli, yang menandakan adanya kerusakan pada ring piston atau seal klep. Asap hitam bisa menjadi indikasi bahwa pembakaran tidak sempurna.
-
Kebocoran Oli: Periksa mesin secara seksama, cari tanda-tanda kebocoran oli. Kebocoran oli bisa terjadi pada seal klep, gasket, atau blok mesin. Kebocoran oli yang parah dapat menyebabkan kerusakan mesin.
-
Performa Mesin: Lakukan test ride untuk merasakan performa mesin. Perhatikan akselerasi, responsifitas, dan kemampuan mesin saat menanjak. Pastikan mesin tidak mengalami gejala brebet atau mati mendadak.
-
Cek Oli: Periksa kondisi oli mesin. Oli yang kotor dan berwarna hitam pekat menandakan bahwa motor kurang terawat.
4. Periksa Dokumen Kendaraan
Dokumen kendaraan adalah bukti legalitas kepemilikan motor. Pastikan dokumen-dokumen berikut lengkap dan sesuai dengan data motor:
-
STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan): Pastikan STNK asli dan masih berlaku. Periksa kesesuaian nomor rangka dan nomor mesin pada STNK dengan fisik motor.
-
BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor): BPKB adalah bukti kepemilikan motor yang paling utama. Pastikan BPKB asli dan tidak dalam status blokir atau bermasalah. Periksa kesesuaian data pada BPKB dengan STNK dan fisik motor.
-
Faktur Pembelian (Jika Ada): Faktur pembelian adalah bukti pembelian motor dari dealer. Meskipun tidak wajib, faktur pembelian dapat memperkuat bukti kepemilikan motor.
-
Cek Fisik Kendaraan di Samsat: Melakukan cek fisik kendaraan di Samsat adalah cara terbaik untuk memastikan keaslian dokumen dan legalitas motor. Cek fisik akan memverifikasi kesesuaian data pada STNK dan BPKB dengan fisik motor.
5. Test Ride dan Negosiasi Harga
Test ride adalah kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana motor bekerja dan apakah sesuai dengan ekspektasi Anda. Selama test ride, perhatikan hal-hal berikut:
-
Kenyamanan Berkendara: Perhatikan posisi berkendara, handling, dan suspensi motor. Pastikan motor nyaman dikendarai dalam berbagai kondisi jalan.
-
Performa Mesin: Rasakan akselerasi, responsifitas, dan kemampuan mesin saat menanjak. Pastikan mesin tidak mengalami gejala brebet atau mati mendadak.
-
Sistem Pengereman: Pastikan sistem pengereman berfungsi dengan baik dan pakem.
-
Transmisi: Perhatikan perpindahan gigi, apakah halus dan tidak ada kendala.
Setelah melakukan test ride dan merasa puas dengan kondisi motor, saatnya untuk melakukan negosiasi harga. Gunakan hasil pemeriksaan kondisi fisik dan informasi harga pasaran sebagai dasar negosiasi. Jangan ragu untuk menawar harga jika Anda menemukan kekurangan pada motor. Bersikaplah sopan dan profesional selama negosiasi.
6. Lakukan Balik Nama
Setelah mencapai kesepakatan harga, segera lakukan proses balik nama STNK dan BPKB ke nama Anda. Balik nama adalah proses legal untuk mengalihkan kepemilikan motor dari pemilik lama ke pemilik baru. Proses balik nama biasanya dilakukan di Samsat. Persiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti STNK asli, BPKB asli, KTP pemilik baru, dan bukti pembayaran pajak terakhir. Proses balik nama akan memastikan bahwa Anda adalah pemilik sah motor tersebut.