Oli Mesin dan Oli Samping: Perbedaan, Fungsi, dan Penggunaannya

Budi Santoso

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara oli mesin dan oli samping, fungsinya masing-masing, serta bagaimana penggunaannya dalam berbagai jenis kendaraan bermotor. Pemahaman yang baik tentang kedua jenis oli ini sangat penting untuk menjaga performa dan umur mesin kendaraan Anda.

Perbedaan Mendasar: Sistem Pelumasan dan Jenis Mesin

Perbedaan paling mendasar antara oli mesin dan oli samping terletak pada sistem pelumasan yang digunakannya dan jenis mesin yang membutuhkan masing-masing oli tersebut.

Oli Mesin:

  • Sistem Pelumasan: Digunakan dalam sistem pelumasan tertutup (wet sump atau dry sump). Artinya, oli mesin disimpan dalam bak oli (wet sump) atau tangki terpisah (dry sump) dan dipompa secara terus-menerus ke berbagai bagian mesin untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan. Setelah melumasi, oli akan kembali ke bak/tangki untuk didinginkan dan disaring sebelum kembali dipompa.
  • Jenis Mesin: Digunakan pada mesin 4-tak (four-stroke engine) atau mesin 4 langkah. Mesin 4-tak memiliki siklus pembakaran yang terdiri dari intake, kompresi, pembakaran, dan exhaust. Pelumasan oli dilakukan secara terpisah dari proses pembakaran.
  • Fungsi Utama: Melumasi komponen-komponen internal mesin 4-tak seperti piston, ring piston, crankshaft, connecting rod, camshaft, dan valve train. Selain itu, oli mesin juga berfungsi mendinginkan mesin dengan menyerap panas, membersihkan kotoran hasil pembakaran, dan mencegah korosi.

Oli Samping:

  • Sistem Pelumasan: Digunakan dalam sistem pelumasan campuran (pre-mix atau auto-lube). Pada sistem pre-mix, oli samping dicampurkan langsung ke bahan bakar sebelum dimasukkan ke tangki bahan bakar. Pada sistem auto-lube, oli samping disimpan dalam tangki terpisah dan dipompa secara otomatis ke intake manifold atau crankcase, kemudian bercampur dengan bahan bakar sebelum masuk ke ruang bakar.
  • Jenis Mesin: Digunakan pada mesin 2-tak (two-stroke engine) atau mesin 2 langkah. Mesin 2-tak memiliki siklus pembakaran yang lebih sederhana, hanya terdiri dari kompresi dan pembakaran. Pelumasan oli dilakukan bersamaan dengan proses pembakaran.
  • Fungsi Utama: Melumasi komponen-komponen internal mesin 2-tak seperti piston, ring piston, crankshaft, dan connecting rod. Karena oli samping dibakar bersama bahan bakar, ia juga berfungsi mendinginkan dan membersihkan ruang bakar.

Perbedaan sistem pelumasan ini memengaruhi komposisi dan karakteristik oli yang digunakan. Oli mesin didesain untuk dapat digunakan berulang-ulang dan memiliki umur pakai yang lebih panjang, sedangkan oli samping didesain untuk terbakar bersama bahan bakar dan memberikan pelumasan yang optimal selama proses pembakaran.

BACA JUGA:   Harga Meditran SX 5 Liter: Analisis Komprehensif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Komposisi dan Aditif: Perbedaan Formula dan Kinerja

Komposisi dan aditif yang digunakan dalam oli mesin dan oli samping juga berbeda secara signifikan, karena masing-masing oli harus memenuhi kebutuhan spesifik dari mesin yang dilumasinya.

Oli Mesin:

  • Base Oil: Oli mesin umumnya menggunakan base oil yang lebih berkualitas tinggi, seperti mineral oil, synthetic blend, atau full synthetic oil. Base oil ini memberikan fondasi untuk pelumasan, pendinginan, dan pembersihan.
  • Aditif: Oli mesin mengandung berbagai macam aditif yang berfungsi meningkatkan performa dan memperpanjang umur oli. Beberapa aditif umum dalam oli mesin meliputi:
    • Detergent: Membersihkan deposit dan lumpur dari permukaan mesin.
    • Dispersant: Menjaga partikel kotoran agar tetap tersuspensi dalam oli, mencegah penggumpalan dan penyumbatan.
    • Anti-wear additive: Mengurangi gesekan dan keausan pada komponen mesin yang bergerak.
    • Viscosity index improver: Menstabilkan viskositas oli pada berbagai suhu.
    • Anti-corrosion additive: Mencegah korosi pada komponen mesin.
    • Anti-foam additive: Mencegah pembentukan busa dalam oli.

Oli Samping:

  • Base Oil: Oli samping biasanya menggunakan base oil yang lebih sederhana, seringkali mineral oil atau synthetic blend. Prioritas utama adalah kemampuannya untuk terbakar bersih dan memberikan pelumasan yang memadai selama proses pembakaran.
  • Aditif: Aditif dalam oli samping lebih fokus pada pembakaran yang bersih dan perlindungan komponen mesin. Beberapa aditif umum dalam oli samping meliputi:
    • Combustion Improver: Meningkatkan pembakaran oli yang lebih sempurna, mengurangi asap dan residu.
    • Detergent: Membersihkan deposit karbon pada piston dan ring piston.
    • Anti-wear additive: Mengurangi gesekan dan keausan pada komponen mesin.
    • Dye: Memberikan warna pada oli, mempermudah identifikasi dan memastikan oli tercampur dengan benar dengan bahan bakar (khususnya pada sistem pre-mix).

Perbedaan komposisi dan aditif ini sangat penting untuk diperhatikan. Jangan pernah menggunakan oli mesin pada mesin 2-tak atau sebaliknya. Menggunakan oli yang salah dapat menyebabkan kerusakan mesin yang serius.

Viskositas: Tingkat Kekentalan yang Berbeda

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu cairan, dan ini merupakan faktor penting dalam pemilihan oli mesin dan oli samping. Viskositas yang tepat akan memastikan pelumasan yang optimal pada berbagai suhu dan kondisi operasional.

BACA JUGA:   Yamalube Matic 10W-40: Ulasan Mendalam dan Komprehensif

Oli Mesin:

  • Multi-grade Oil: Oli mesin modern umumnya adalah multi-grade oil, yang memiliki dua angka viskositas (misalnya, 10W-40 atau 5W-30). Angka pertama (dengan "W" yang berarti winter) menunjukkan viskositas oli pada suhu dingin, sedangkan angka kedua menunjukkan viskositas oli pada suhu operasional mesin. Multi-grade oil memberikan pelumasan yang baik pada saat mesin dingin dan panas.
  • SAE (Society of Automotive Engineers): Viskositas oli mesin diukur dan diklasifikasikan oleh SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental oli tersebut. Pemilihan viskositas oli mesin harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan, yang biasanya tercantum dalam buku manual pemilik.

Oli Samping:

  • Single-grade Oil: Oli samping seringkali adalah single-grade oil, yang hanya memiliki satu angka viskositas (misalnya, SAE 30 atau SAE 40). Beberapa oli samping modern juga merupakan multi-grade oil.
  • Kebutuhan Spesifik: Viskositas oli samping yang dibutuhkan tergantung pada jenis mesin 2-tak, rasio campuran oli dan bahan bakar, dan kondisi operasional. Pabrikan mesin 2-tak biasanya memberikan rekomendasi viskositas oli samping yang tepat.

Memilih viskositas yang tepat sangat penting untuk mencegah keausan berlebihan dan memastikan performa mesin yang optimal. Oli yang terlalu kental dapat menyebabkan peningkatan gesekan dan konsumsi bahan bakar, sedangkan oli yang terlalu encer dapat menyebabkan pelumasan yang tidak memadai.

Penggunaan dalam Kendaraan: Aplikasi yang Berbeda

Oli mesin dan oli samping digunakan dalam jenis kendaraan yang berbeda, yang sesuai dengan jenis mesin yang digunakannya.

Oli Mesin:

  • Mobil: Semua mobil modern menggunakan mesin 4-tak dan membutuhkan oli mesin untuk pelumasan, pendinginan, dan pembersihan.
  • Sepeda Motor 4-Tak: Sepeda motor 4-tak juga menggunakan oli mesin untuk melumasi mesin.
  • Mesin Pertanian: Traktor, mesin pemotong rumput, dan peralatan pertanian lainnya yang menggunakan mesin 4-tak membutuhkan oli mesin.
  • Mesin Industri: Mesin-mesin industri besar yang menggunakan mesin 4-tak, seperti generator dan pompa air, juga membutuhkan oli mesin.

Oli Samping:

  • Sepeda Motor 2-Tak: Sepeda motor 2-tak, seperti motor trail, motorcross, dan beberapa skuter, menggunakan oli samping untuk melumasi mesin. Namun, sepeda motor 2-tak semakin jarang diproduksi karena emisi gas buangnya yang tinggi.
  • Mesin Gergaji: Gergaji mesin, gergaji potong, dan peralatan pertukangan lainnya yang menggunakan mesin 2-tak membutuhkan oli samping.
  • Mesin Perahu: Beberapa mesin perahu kecil menggunakan mesin 2-tak dan membutuhkan oli samping.
  • Model Pesawat dan Mobil: Beberapa model pesawat dan mobil yang menggunakan mesin 2-tak sebagai sumber tenaga juga membutuhkan oli samping.
BACA JUGA:   Oli Unioil Matic: Pilihan, Keunggulan, dan Panduan Penggunaan

Penting untuk selalu menggunakan jenis oli yang tepat untuk jenis mesin yang Anda miliki. Menggunakan oli yang salah dapat menyebabkan kerusakan mesin dan mengurangi umur pakainya.

Dampak Lingkungan: Pertimbangan Terhadap Emisi dan Pembuangan

Oli mesin dan oli samping memiliki dampak lingkungan yang berbeda, terutama terkait dengan emisi gas buang dan pembuangan oli bekas.

Oli Mesin:

  • Daur Ulang: Oli mesin bekas dapat didaur ulang untuk menghasilkan oli baru atau produk lain seperti aspal. Daur ulang oli mesin membantu mengurangi limbah dan menghemat sumber daya alam.
  • Pembuangan yang Benar: Jika tidak didaur ulang, oli mesin bekas harus dibuang dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Membuang oli mesin bekas ke tanah atau saluran air dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

Oli Samping:

  • Emisi: Oli samping dibakar bersama bahan bakar dalam mesin 2-tak, yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin 4-tak. Emisi dari mesin 2-tak mengandung hidrokarbon, karbon monoksida, dan partikel lain yang dapat mencemari udara.
  • Biodegradabilitas: Beberapa oli samping modern diformulasikan dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dan lebih mudah terurai secara biologis (biodegradable). Ini membantu mengurangi dampak lingkungan jika oli samping tumpah atau bocor.
  • Penggunaan yang Bertanggung Jawab: Menggunakan mesin 2-tak secara bertanggung jawab dan memastikan campuran oli dan bahan bakar yang tepat dapat membantu mengurangi emisi dan dampak lingkungan.

Memahami dampak lingkungan dari oli mesin dan oli samping dapat membantu kita membuat pilihan yang lebih bijak dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Memilih oli yang berkualitas tinggi, mendaur ulang oli bekas, dan menggunakan mesin 2-tak secara bertanggung jawab adalah beberapa cara untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Also Read

Bagikan: