Panduan Lengkap Oli Shell Matic Mobil: Jenis, Pemilihan, dan Perawatan

Siti Nurul

Oli transmisi otomatis (ATF) atau oli matic, adalah cairan vital yang bertugas melumasi, mendinginkan, dan mentransmisikan tenaga dalam sistem transmisi otomatis mobil. Pemilihan oli matic yang tepat sangat krusial untuk menjaga performa, keawetan, dan kelancaran perpindahan gigi. Shell, sebagai salah satu produsen pelumas terkemuka, menawarkan berbagai pilihan oli matic yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis mobil dan spesifikasi transmisi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang oli Shell matic mobil, termasuk jenis-jenisnya, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan, serta tips perawatan untuk menjaga sistem transmisi otomatis mobil Anda tetap optimal.

Memahami Fungsi dan Pentingnya Oli Matic

Sebelum membahas jenis-jenis oli Shell matic, penting untuk memahami fungsi utama oli matic dalam sistem transmisi otomatis. Oli matic tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga berperan penting dalam:

  • Pelumasan: Mengurangi gesekan antara komponen-komponen bergerak dalam transmisi, seperti roda gigi, bantalan, dan kopling. Hal ini mencegah keausan dini dan memperpanjang umur pakai transmisi.
  • Pendinginan: Menyerap panas yang dihasilkan oleh gesekan dan pembakaran dalam transmisi, sehingga mencegah overheating dan kerusakan komponen.
  • Transmisi Tenaga: Berfungsi sebagai fluida hidraulik yang mentransmisikan tenaga dari mesin ke roda melalui torque converter dan sistem katup hidraulik.
  • Pembersihan: Membersihkan endapan dan kotoran yang terbentuk dalam transmisi, sehingga menjaga kebersihan dan kinerja komponen.
  • Perlindungan: Melindungi komponen transmisi dari korosi dan oksidasi.

Penggunaan oli matic yang tidak sesuai spesifikasi atau sudah aus dapat menyebabkan berbagai masalah pada transmisi otomatis, seperti perpindahan gigi yang kasar, slip transmisi, suara bising, overheating, dan bahkan kerusakan permanen pada transmisi. Oleh karena itu, pemilihan oli matic yang tepat dan penggantian secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kinerja transmisi otomatis mobil Anda.

Jenis-Jenis Oli Shell Matic Mobil

Shell menawarkan berbagai jenis oli matic yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis mobil dan spesifikasi transmisi. Berikut adalah beberapa jenis oli Shell matic yang umum ditemukan di pasaran:

  • Shell Spirax S2 ATF D2: Oli transmisi otomatis konvensional yang memenuhi spesifikasi Dexron II D. Cocok untuk transmisi otomatis yang lebih tua yang membutuhkan oli dengan spesifikasi ini.
  • Shell Spirax S3 ATF MD3: Oli transmisi otomatis multi-purpose yang memenuhi spesifikasi Dexron III dan Mercon. Dapat digunakan pada berbagai jenis transmisi otomatis yang membutuhkan oli dengan spesifikasi ini.
  • Shell Spirax S4 ATF HDX: Oli transmisi otomatis sintetik yang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal pada transmisi otomatis yang bekerja pada kondisi berat. Memenuhi spesifikasi Dexron III-H dan Allison C-4.
  • Shell Spirax S5 ATF X: Oli transmisi otomatis sintetik premium yang dirancang untuk memberikan kinerja optimal pada transmisi otomatis modern. Memenuhi berbagai spesifikasi pabrikan mobil seperti Toyota Type T-IV, Nissan Matic Fluid D, J, K, S, Mazda ATF M-III, M-V, dan Honda ATF Z-1.
  • Shell Spirax S6 ATF 134M: Oli transmisi otomatis sintetik berkinerja tinggi yang dirancang khusus untuk transmisi otomatis Mercedes-Benz. Memenuhi spesifikasi Mercedes-Benz MB 236.14.
BACA JUGA:   Harga Yamalube Sport: Analisis Komprehensif dan Faktor yang Mempengaruhi

Selain jenis-jenis di atas, Shell juga menawarkan oli matic khusus untuk transmisi otomatis variable (CVT) yang dikenal dengan nama Shell Spirax S5 CVT X. Oli ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan dan kinerja optimal pada transmisi CVT.

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Oli Shell Matic

Memilih oli Shell matic yang tepat untuk mobil Anda membutuhkan pertimbangan beberapa faktor penting:

  • Spesifikasi Pabrikan: Hal terpenting adalah selalu mengacu pada buku manual pemilik mobil Anda. Buku manual akan memberikan informasi mengenai spesifikasi oli matic yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Spesifikasi ini biasanya berupa standar industri seperti Dexron, Mercon, atau spesifikasi khusus dari pabrikan mobil itu sendiri, seperti Toyota Type T-IV atau Nissan Matic Fluid. Menggunakan oli yang tidak memenuhi spesifikasi pabrikan dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi otomatis.
  • Jenis Transmisi: Mobil dengan transmisi otomatis konvensional membutuhkan oli matic yang berbeda dengan mobil dengan transmisi CVT. Pastikan Anda memilih oli matic yang sesuai dengan jenis transmisi mobil Anda.
  • Usia dan Kondisi Mobil: Mobil yang lebih tua mungkin membutuhkan oli matic dengan spesifikasi yang berbeda dibandingkan mobil yang lebih baru. Selain itu, mobil yang sering digunakan untuk menarik beban berat atau dikendarai dalam kondisi lalu lintas yang padat mungkin membutuhkan oli matic dengan performa yang lebih tinggi.
  • Kondisi Berkendara: Jika Anda sering mengemudi dalam kondisi ekstrim seperti lalu lintas padat, suhu tinggi, atau menarik beban berat, pertimbangkan untuk menggunakan oli matic sintetik yang menawarkan perlindungan lebih baik terhadap panas dan keausan.
  • Budget: Oli matic sintetik biasanya lebih mahal daripada oli matic konvensional. Namun, oli sintetik menawarkan perlindungan yang lebih baik dan umur pakai yang lebih lama, sehingga dapat menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:   Harga dan Seluk Beluk Oli Motul 300V: Panduan Lengkap

Tips Memilih Oli Shell Matic yang Tepat

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih oli Shell matic yang tepat untuk mobil Anda:

  1. Periksa Buku Manual Pemilik: Ini adalah langkah pertama yang paling penting. Buku manual pemilik akan memberikan informasi mengenai spesifikasi oli matic yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.
  2. Konsultasikan dengan Mekanik: Jika Anda tidak yakin oli matic mana yang tepat untuk mobil Anda, konsultasikan dengan mekanik terpercaya. Mekanik dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan jenis mobil, kondisi berkendara, dan budget Anda.
  3. Pertimbangkan Oli Sintetik: Jika Anda sering mengemudi dalam kondisi ekstrim atau ingin memberikan perlindungan terbaik untuk transmisi otomatis mobil Anda, pertimbangkan untuk menggunakan oli matic sintetik.
  4. Beli dari Sumber Terpercaya: Pastikan Anda membeli oli Shell matic dari toko atau bengkel yang terpercaya untuk memastikan keaslian produk.
  5. Perhatikan Warna dan Bau Oli: Oli matic yang sehat biasanya berwarna merah atau cokelat muda dan memiliki bau yang khas. Jika oli matic Anda berwarna hitam atau cokelat tua dan berbau seperti terbakar, itu berarti oli sudah aus dan perlu segera diganti.

Pentingnya Penggantian Oli Matic Secara Berkala

Penggantian oli matic secara berkala adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kinerja transmisi otomatis mobil Anda. Seiring waktu, oli matic akan kehilangan sifat pelumasnya, terkontaminasi oleh kotoran dan endapan, serta mengalami oksidasi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah pada transmisi otomatis.

Interval penggantian oli matic bervariasi tergantung pada jenis mobil, kondisi berkendara, dan jenis oli yang digunakan. Secara umum, pabrikan mobil merekomendasikan penggantian oli matic setiap 40.000 – 80.000 kilometer atau setiap 2-4 tahun, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.

Namun, jika Anda sering mengemudi dalam kondisi ekstrim, seperti lalu lintas padat, suhu tinggi, atau menarik beban berat, sebaiknya penggantian oli matic dilakukan lebih sering. Selain itu, jika Anda melihat tanda-tanda masalah pada transmisi otomatis, seperti perpindahan gigi yang kasar, slip transmisi, atau suara bising, segera periksakan ke bengkel dan pertimbangkan untuk mengganti oli matic.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Oli Mesin Vario 110: Spesifikasi, Rekomendasi, dan Perawatan

Prosedur Penggantian Oli Matic

Penggantian oli matic dapat dilakukan sendiri jika Anda memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai. Namun, jika Anda tidak yakin, sebaiknya serahkan pekerjaan ini kepada mekanik terpercaya.

Secara umum, prosedur penggantian oli matic meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan: Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti kunci pas, kunci sok, wadah penampung oli bekas, corong, dan oli matic baru yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
  2. Pemanasan Mesin: Panaskan mesin selama beberapa menit untuk mengencerkan oli matic sehingga lebih mudah dikeluarkan.
  3. Pengangkatan Mobil: Angkat mobil dengan dongkrak dan pasang penyangga untuk memastikan keamanan.
  4. Pembukaan Baut Pembuangan: Cari baut pembuangan oli matic di bagian bawah transmisi dan buka baut tersebut untuk mengeluarkan oli bekas.
  5. Penampungan Oli Bekas: Tampung oli bekas dalam wadah yang telah disiapkan.
  6. Pemasangan Kembali Baut Pembuangan: Setelah oli bekas habis terkuras, pasang kembali baut pembuangan dengan kencang.
  7. Pengisian Oli Baru: Buka tutup pengisian oli matic dan isi dengan oli matic baru sesuai dengan volume yang direkomendasikan oleh pabrikan.
  8. Pengecekan Level Oli: Setelah pengisian selesai, periksa level oli matic menggunakan dipstick. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum.
  9. Penurunan Mobil: Turunkan mobil dari dongkrak dan jalankan mesin selama beberapa menit.
  10. Pengecekan Kebocoran: Periksa apakah ada kebocoran oli di sekitar baut pembuangan dan tutup pengisian.

Catatan: Prosedur penggantian oli matic dapat bervariasi tergantung pada jenis mobil dan transmisi. Selalu ikuti petunjuk yang terdapat dalam buku manual pemilik atau konsultasikan dengan mekanik terpercaya.


Penutup: Artikel ini memberikan panduan komprehensif tentang oli Shell matic mobil, termasuk jenis-jenisnya, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan, serta tips perawatan. Dengan memahami informasi ini, Anda dapat memilih oli Shell matic yang tepat untuk mobil Anda dan menjaga sistem transmisi otomatis tetap optimal.

Also Read

Bagikan: